Meski demikian, arus sungai yang deras tersebut berdampak fatal. Sebuah jembatan di Dusun Pasar jebol. Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, fondasi jembatan tersebut memang sudah retak. Nah, setelah terus-menerus digerusair sungai, akhirnya fondasi tersebut jebol. Hal tersebut menimbulkan tanah di atas jembatan tersebut longsor. Lubang menganga persis di tepi jembatan tersebut sangat membahayakan pengguna jalan.
Kendaraan roda empat tidak bisa menuju dua dusun, yaitu Lider dan Bejong. Padahal, jembatan tersebut merupakan akses utama menuju dua dusun yang dihuni 222 kepala keluarga (KK) itu. Lubang di atas jembatan tersebut mulai terlihat pada Selasa pagi lalu (23/7). Tetapi, kala itu lubang tersebut belum terlalu besar. Lubang tersebut semakin lama semakin besar dengan kedalaman sekitar 5 meter.
‘’Kemarin sebesar talam, dan sekarang sebesar dipan (ranjang tidur, red),” ungkap ketua RT setempat, Mariyono. Jika jembatan tersebut tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin lubang menganga tersebut akan semakin lebar lagi. Jika itu terjadi, maka jembatan tersebut tidak bisa dilalui semua jenis kendaraan. Akibatnya, dua dusun yang masuk kawasan Perkebunan Bayu Kidul dan dihuni 787 jiwa itu terancam terisolasi. (radar)