Tetapi, bila dibanding hasil panen dua tahun lalu, kali ini masih kalah. “Pohon kemiri banyak yang ditebang, kita datangkan dari NTB (Nusa Tenggara Barat),” katanya. Dari segi kualitas, jelas dia, buah kemiri asal Songgon tidak kalah dengan buah kemiri asal Lombok, NTB. Buah yang bisa dimanfaatkan untuk penyubur rambut itu panennya tidak tiap tahun.
“Masa panen buah kemiri itu seperti cengkih, dua tahun sekali,” ungkapnya. Selama masa panen ini, jelas dia, dalam sepekan bisa mengirim buah kemiri sebanyak 16 ton ke pasar tradisional di beberapa kota. Azis menyebut, harga saat ini cukup bagus dibanding musim panen sebelumnya. Jika musim panen dua tahun lalu harganya hanya Rp 15 ribu per Kg. Saat ini mencapai Rp 20 ribu per Kg. (radar)