RADAR BANYUWANGI – Mata air Sumber Gedor yang terletak di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, menjadi urat nadi kehidupan warga Banyuwangi.
Sehari-harinya, air tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Belum banyak yang tahu seperti apa kondisi mata air Sumber Gedor yang kini dikelola Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi.
Sampai sekarang kawasan tersebut tetap dijaga kemurnian airnya. Masyarakat tidak boleh seenaknya masuk ke Sumber Gedor.
PUDAM memasang pintu besar yang dikunci dari dalam. Seorang petugas juga disiagakan untuk menjaga kawasan tersebut.
Baca Juga: Pererat Sinergi Lewat Olahraga, Polresta Banyuwangi dan PUDAM Gelar Pertandingan Persahabatan
Aneka jenis tumbuhan untuk menjaga kelestarian sumber air tetap diperhatikan. Pohon yang sudah lapuk tumbang pun tidak boleh diambil sembarangan.
Selain itu, tidak boleh sembarang pohon ditanam di kawasan tersebut. Vegetasi yang mengelilingi Sumber Gedor dipilih tanaman yang bisa menyerap air.
Kawasan tersebut tidak hanya dijadikan sumber air. PUDAM akan menjadikan tempat tersebut sebagai wahana edukasi anak-anak akan pentingnya menjaga kelestariaan air.
Ke depan, anak-anak PAUD, TK, SD, hingga SMP akan diajak ke sana untuk dikenalkan dengan sumber air Gedor.
Baca Juga: PUDAM Banyuwangi Bagi-Bagi 200 Tiket Gratis untuk Dukung Persewangi
”Sebenarnya sudah ada sejumlah sekolah yang mengenalkan anak didiknya tentang sumber air Gedor. Ke depan, kami akan lebih masif mengajak siswa-siswi mengenal tentang air,” ujar Direktur Utama PUDAM Banyuwangi Abd. Rahman didampingi Direktur Teknik Waris saat meninjau mata air Sumber Gedor, Selasa lalu (25/2).
Tempat tersebut memang sangat tepat untuk edukasi air bersih. Siswa akan mengenal lebih dalam tentang sumber air yang dibangun sejak zaman Belanda tahun 1927 tersebut.
”Lihat pipa-pia airnya masih kokoh meski dibangun tahun 1927. Dengan berkunjung ke sini, siswa juga tahu sejarah mata air Sumber Gedor,” kata Rahman.
Page 2
Baca Juga: Pemkab-PUDAM Banyuwangi Bantu Sambungan Air Bersih untuk Difabel
Dijelaskan Rahman, mata air Sumber Gedor telah beroperasi sejak 1927.
Sampai sekarang, instalasi yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda ini masih menjadi salah satu andalan PUDAM Banyuwangi untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat.
Tentunya, hal ini tidak terlepas dari upaya untuk menjaga kuantitas maupun kualitas air yang dihasilkan.
Mata air tersebut berada di tengah hutan alami seluas kurang lebih 15 hektare. Hutan yang berada di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, ini dijaga kealamiannya.
Baca Juga: Nilainya Fantastis! Segini Setoran PAD PUDAM Banyuwangi yang Lunas sebelum Akhir Tahun
”Di sini banyak tumbuh pohon beringin dan tumbuhan alami lainnya. Terus dipertahankan guna menjaga sumber air tetap stabil,” tutur pria yang akrab disapa Dur itu.
Selain menjaga mata air dengan mempertahankan kealamian hutan, pihaknya juga menempuh upaya lain.
Setiap tahun, kata Dur, pihaknya juga rutin mengadakan selamatan dan doa bersama di kawasan mata air.
”Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan Banyuwangi karunia berupa mata air Sumber Gedor. Juga agar selalu dimudahkan melakukan kerja-kerja dalam rangka melayani masyarakat,” kata pria asal Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng ini. (aif/c1)
Page 3
RADAR BANYUWANGI – Mata air Sumber Gedor yang terletak di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, menjadi urat nadi kehidupan warga Banyuwangi.
Sehari-harinya, air tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Belum banyak yang tahu seperti apa kondisi mata air Sumber Gedor yang kini dikelola Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi.
Sampai sekarang kawasan tersebut tetap dijaga kemurnian airnya. Masyarakat tidak boleh seenaknya masuk ke Sumber Gedor.
PUDAM memasang pintu besar yang dikunci dari dalam. Seorang petugas juga disiagakan untuk menjaga kawasan tersebut.
Baca Juga: Pererat Sinergi Lewat Olahraga, Polresta Banyuwangi dan PUDAM Gelar Pertandingan Persahabatan
Aneka jenis tumbuhan untuk menjaga kelestarian sumber air tetap diperhatikan. Pohon yang sudah lapuk tumbang pun tidak boleh diambil sembarangan.
Selain itu, tidak boleh sembarang pohon ditanam di kawasan tersebut. Vegetasi yang mengelilingi Sumber Gedor dipilih tanaman yang bisa menyerap air.
Kawasan tersebut tidak hanya dijadikan sumber air. PUDAM akan menjadikan tempat tersebut sebagai wahana edukasi anak-anak akan pentingnya menjaga kelestariaan air.
Ke depan, anak-anak PAUD, TK, SD, hingga SMP akan diajak ke sana untuk dikenalkan dengan sumber air Gedor.
Baca Juga: PUDAM Banyuwangi Bagi-Bagi 200 Tiket Gratis untuk Dukung Persewangi
”Sebenarnya sudah ada sejumlah sekolah yang mengenalkan anak didiknya tentang sumber air Gedor. Ke depan, kami akan lebih masif mengajak siswa-siswi mengenal tentang air,” ujar Direktur Utama PUDAM Banyuwangi Abd. Rahman didampingi Direktur Teknik Waris saat meninjau mata air Sumber Gedor, Selasa lalu (25/2).
Tempat tersebut memang sangat tepat untuk edukasi air bersih. Siswa akan mengenal lebih dalam tentang sumber air yang dibangun sejak zaman Belanda tahun 1927 tersebut.
”Lihat pipa-pia airnya masih kokoh meski dibangun tahun 1927. Dengan berkunjung ke sini, siswa juga tahu sejarah mata air Sumber Gedor,” kata Rahman.