Dipimpin Romo Pembantu RD Tiburtius Catur Wibawa, misa untuk perayaan Jumat Agung itu dimulai sekitar pukul 15.00. Hampir dua jam lamanya umat Kristiani membaca puja-puja kepada Tuhan dan dilanjutkan khotbah romo. Sebagai penutup misa tersebut dilakukan ritual cium salib. Dalam ritual ini, setiap jemaat maju untuk mencium salib secara bergantian. “Cium salib ini sebagai bentuk penghormatan kepada salib,” cetus Romo Pembantu Gereja Katolik Maria Ratu Damai, Banyuwangi, RD Tiburtius Catur Wibawa.
Penghormatan yang di lakukan para jemaat dengan mencium salib pada perayaan Jumat Agung tersebut, jelas Catur, di lakukan karena dengan salib itu, Yesus mampu mengalahkan dosa dan maut. “Ini salah satu bentuk penghormatan dari umat,” ujarnya. Menurut Tiburtius, perayaan Jumat Agung ini dalam rangka mengenang kembali saat Yesus di salib. Ketika disalib, Yesus sangat menderita dan sengsara. Semua itu, sebut dia, dilakukan demi menyelamatkan manusia dari segala bentuk dosa dan kejahatan. “Yesus disalib itu demi keselamatan umat,” cetus nya. (radar)