SINGOJURUH – Keinginan masyarakat di Kecamatan Singojuruh memiliki pasar baru akhirnya terwujud. Bahkan, sudah tiga pekan ini bangunan pasar milik Desa/Kecamatan Singojuruh itu beroperasi dan cukup ramai kemarin (30/9).
Sejumlah pedagang yang menempati los pasar baru itu sudah bisa beradaptasi dan tampaknya juga sudah mulai banyak pelanggan. “Tempatnya masih baru dan lumayan luas, jadi masih agak bingung,” ujar Suwati, 45, salah seorang warga Desa/Kecamatan Singojuruh.
Sejak pasar baru itu beroperasi, terang dia, warga banyak yang terbantu. Karena pasar sangat ramai didatangi para pedagang dan pembeli. Bahkan, untuk mencari berbagai kebutuhan juga sudah ada. Jadi tidak perlu jauh-jauh ke Rogojampi atau ke Pasar Gendoh. Harganya juga sama,” katanya.
Warga lainnya, Ahmad Zaki, 37, asal Desa Padang, Kecamatan Singojuruh yang datang untuk belanja di Pasar Singojuruh itu dianggap sangat strategis. Selain berada di pinggir jalan raya, lokasinya juga cukup luas. “Memang butuh proses, lama-kelamaan kalau sudah tertata rapi akan tambah maju,” katanya.
Salah satu pedagang, Iwan, 45, mengaku lokasi pasar baru itu sudah sangat bagus. Hanya saja, dagangannya masih tidak seramai di pasar lama. Itu diduga sebagian pelanggan kebingungan mencari tempat dagangannya. “Yang datang ke pasar banyak dan ramai, tapi yang beli masih sangat minim, mungkin sebagian masih lihat-lihat saja,” ungkapnya.
Para pedagang di pasar baru itu mendapat jatah lapak berukuran 2,5 kali tiga meter. Untuk perbaikan lapak, dikerjakan sendiri oleh pedagang. “Sebagian ada yang bongkar pasang, sebagian lagi menetap,” katanya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, pasar baru di Desa/Kecamatan Singojuruh itu lebih setahun mangkrak.
Sejumlah pedagang yang jualan di pasar lama, menyambut baik jika lokasi pasar dialihkan ke tempat yang sudah jadi dan siap ditempati. Selain loka sinya yang lebih luas, pedagang juga tak perlu bersusah payah mendirikan tenda.
“Bagi pedagang kain dan baju harus mendirikan tenda terlebih dahulu, jika pindah ke los dan sudah ada atapnya malah lebih enak dan nyaman,” ujar Kiki, 39, salah seorang pedagang topi di pasar lama. (radar)