Banyuwangi, tvOnenews.com – Fenomena sepinya pelabuhan perikanan swasta di Desa Ketapang, Banyuwangi, berbuntut. Merasa resah, sejumlah warga sekitar pelabuhan mendatangi Syahbandar Pelabuhan Perikanan Masami, Kamis (24/8). Mereka menanyakan penyebab pelabuhan yang baru empat bulan beroperasi ini berubah sepi, ditinggalkan kapal ikan.
Aksi warga berlangsung spontan. Mereka bereaksi setelah mendengar pelabuhan perikanan di wilayahnya terancam gulung tikar. Apalagi, sejak pelabuhan berhenti dilabuhi kapal, pendapatan mereka ikut terdampak.
“Warung-warung sepi. Kontribusi dari pelabuhan ke kelompok masyarakat juga ikut mandek,” keluh Abdullah, Ketua Paguyuban Warga Selogiri usai mendatangi Syahbandar.
Warga mendengar jika kapal ikan yang selama ini bersandar di pelabuhan swasta Masami diarahkan ke Pelabuhan Tanjungwangi yang sebelumnya pelabuhan kapal umum.
“Kalau semua kapal ikan diarahkan ke Pelabuhan Tanjungwangi, bagaimana nasib kami. Apalagi, terancam gulung tikar,” keluhnya lagi.
Warga berharap aktivitas pelabuhan perikanan swasta ini bisa kembali normal. Sebab, dampaknya sangat dirasakan warga sekitar. Ikut membuka peluang ekonomi.
“Informasi dari Syahbandar, pengalihan sandar kapal ikan ini hanya sementara. Penyebabnya katanya faktor cuaca yang menyulitkan kapal. Harapannya, situasi kembali normal,” tegas Abdullah.
Halaman Selanjutnya :
Syanbandar Pelabuhan Perikanan Masami dan Pelabuhan Muncar, Wahyu Feri Wibowo memastikan, kapal-kapal ikan yang mendarat di Pelabuhan Tanjungwangi bersifat sementara. Kondisi ini dipicu cuaca yang belum bersahabat. Pihaknya masih terus memantau perkembangan cuaca agar kapal-kapal ikan bisa kembali bersandar di Pelabuhan Perikanan Masami.