SDN Lateng berhasil mengantongi 6 emas, 3 perak, dan 7 perunggu. Peluang menjadi juara umum tetap terjaga hingga detik-detik pertandingan terakhir. Posisi runner up masih diduduki SDN Kepatihan. Sementara itu, para pesilat sudah mendapatkan 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Peluang posisi sebagai juara umum ketiga tampaknya bakal diraih SDN Kampung Mandar dengan catatan 1 emas dan 2 perak. Pada katagori antar perguruan tinggi, laju PSHT untuk menjadi juara umum tidak terbendung.
Hingga kemarin sore, perguruan yang lahir pada tahun 1922 itu meraih 4 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Pada posisi kedua tampaknya bakal diisi Asad dengan perolehan medali 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Namun demikian, satu pesilat PSHT mengalami pendarahan di bagian mulut. Bahkan, satu gigi dia protol setelah terkena pukulan telak. Dia adalah Sulistiono. Meski begitu, pesilat tersebut berhasil merebut medali emas setelah lawan, M. Teguh R. dari Asad di diskualifikasi. (radar)