Banyuwangi, tvOnenews.com – Ramainya pemudik dari Bali ke Jawa membawa berkah bagi pedagang asongan dan jasa pijat di pelayaran Ketapang, Banyuwangi Gilimanuk. Sejak arus mudik mengalir, pendapatan mereka ikut terdongkrak. Bahkan, tembus dua kali lipat dibanding hari biasa.
Dalam kondisi normal, pendapatan pedagang asongan di pelabuhan ini rata-rata hanya Rp100.000 per hari. Memasuki musim arus mudik, pendapatannya naik hingga Rp300.000.
Jualan paling laris adalah aneka minuman, rokok dan mie instan. Harga dibandrol rata-rata hanya Rp4000. Para pedagang memanfaatkan momen ketika kapal bersandar. Mereka masuk, lalu menawarkan dagangan ke penumpang.
“Yang paling laris adalah kopi. Sambil menunggu keberangkatan kapal, penumpang membeli kopi,” ujar warga asal Gilimanuk, Bali ini.
Tak hanya pedagang asongan, berkah arus mudik juga dirasakan jasa tukang pijat di atas kapal. Pendapatannya naik dua kali lipat. Para pemudik, terutama pengendara roda empat banyak yang berburu jasa pijat. Sembari berlayar, pemudik menikmati jasa pijat reflexi.
Halaman Selanjutnya :
Sehingga, bisa segar melanjutkan perjalanan dengan nyaman. Para pemijat di atas kapal ini sudah mengantongi berbagai sertifikat pijat. Kualitasnya dijamin. Jasa pijat di atas kapal ini sangat terjangkau. Hanya Rp30.000 untuk durasi 30 menit.