Meski hanya mampu menyabet juara dua, penampilan tim Sahabat layak diapresiasi. Sebab, menyandang predikat sebagai tim underdog tidak membuat mental para pemain drop. Mereka justru mampu menampilkan permainan yang lepas dan membuka harapan di masa depan. Harapan itu tidak berlebihan. Catatan perjalanan dalam kejuaraan yang digelar di GOR Bimasakti, Malang itu, tim sekelas CLS Surabaya ditundukkan oleh teknik bermain para pemain Sahabat.
“Anak-anak bermain lepas dan menunjukkan teamwork yang bagus,” ujar Mulyadi, pelatih Sahabat. Mulyadi menuturkan, dia tidak membebani anak asuhnya dengan target tinggi. Sebab, pada dasarnya dia hanya ingin memberikan pengalaman dan menambah jam terbang para pemain. Namun, di luar dugaan, mereka mampu tampil di luar target yang dibebankan, bahkan menembus babak final.
Hasil itu menjadi modal berharga bagi tim Sahabat Banyuwangi. Itu bisa menjadi persiapan dalam menghadapi kejurwil yang akan diadakan di Banyuwangi September mendatang. Apalagi, Banyuwangi dipastikan akan bertindak sebagai tuan rumah dalam kejuaraan wilayah under 14 tahun tersebut. (radar)