Banyuwangi, tvOnenews.com – Pencarian hari kedua korban hilang akibat tabrakan kapal ikan di Perairan Grajagan, Banyuwangi, belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran di perairan dan pantai tak menemukan korban. Pencarian rencananya dilanjutkan kembali, Selasa (23/5) pagi.
Tim SAR gabungan dari SAR Ketapang, Satpolair, Polsek dan TNI AL menyisir sejumlah titik sejak pagi menggunakan perahu karet dibantu nelayan. Tim SAR menyusuri sekitar perairan tempat hilangnya korban. Tim juga memperluas pencarian hingga ke tengah, namun hingga sore hari, tubuh korban masih misterius.
“Pencarian kita hentikan pada sore hari. Akan dilanjutkan Selasa pagi,” kata Kepala Pos SAR Ketapang, Banyuwangi, Wahyu Setia Budi.
Pencarian korban hilang bernama Ladi (45) ini dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Tim terbagi dalam beberapa regu dan menyisir terpisah. Namun, hingga berjam-jam melakukan penyisiran, korban belum juga ditemukan. Rencananya, pencarian akan terus diperluas.
Sebelumnya, korban asal Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Banyuwangi ini hilang sejak Minggu (20/5) pagi. Peristiwa ini bermula ketika kapal ikan yang ditumpanginya bertabrakan dengan kapal ikan lain.
Kedua kapal jenis ijo-ijo ini sedianya sandar ke dermaga usai melaut. Naas, ketika melintas di Perairan Plawangan Grajagan, ombak besar menerjang. Alhasil, dua kapal dengan 23 anak buah kapal (ABK) ini saling bertabrakan. Korban terpental ke laut, tubuhnya menghilang. Sementara, 22 ABK lainnya berhasil diselamatkan.
Tabrakan terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Kronologisnya, kapal Mekar Jaya yang dinahkodai Ladi (45) asal Desa Kedungringin, Muncar Banyuwangi melaju lebih dulu. Di belakangnya, kapal Brazil yang dinahkodai Pandik asal Desa Grajagan, Banyuwangi ikut melaju kencang. Kedua kapal tak berkutik ketika ombak menghajarnya bertubi-tubi.
Halaman Selanjutnya :
Perairan lokasi tabrakan ini memang dikenal ganas. Selain ombak besar, lokasi perairan ini juga sempit dan bersinggungan langsung dengan Samudera Indonesia. (hoa/hen)