Hari Pertama UNBK Belum 100 Persen Lancar
BANYUWANGI – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kategori SMA dan MA digeber serentak se-Banyuwangi mulai kemarin (10/4). Kendala kecil sempat mewarnai ujian akhir nonkertas yang tahun ini diikuti 9.095 siswa asal 99 SMA dan MA se-Bumi Blambangan tersebut.
Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, ada beberapa unit komputer yang logout otomatis di tengah sesi ujian berlangsung. Selain itu, ada pula beberapa siswa mengalami kesulitan saat hendak login komputer ketika hendak memulai ujian.
Namun beruntung, kendala logout otomatis maupun kesulitan login tersebut bisa segera diatasi. Kendala komputer logout otomatis terjadi di beberapa sekolah. Salah satunya di SMA Negeri 1 Giri. Beberapa komputer tiba- tiba logout secara otomatis saat ujian berlangsung.
Beruntung, para siswa tidak sampai panik lantaran mereka telah menjalani beberapa kali latihan alias simulasi sebelum UNBK sesungguhnya dimulai kemarin. Ketika komputer logout, siswa langsung memasukkan token yang mereka dapat dari petugas proctor dan langsung bisa melanjutkan proses mengerjakan soal.
“Karena kami sudah menjalani simulasi, kami sudah mengetahui cara yang dilakukan saat terjadi kendala seperti komputer logout secara otomatis tadi (kemarin),” ujar salah satu siswa. Sedangkan, kendala kesulitan login terjadi di beberapa sekolah pada saat sesi kedua ujian hendak dimulai pukul 10.30.
Belakangan diketahui, kendala login itu terjadi akibat siswa yang menjalani ujian pada sesi pertama yang dimulai pukul 07.30, tidak melakukan lo gout komputer ketika selesai ujian. “Tetapi setelah anak-anak login lagi dengan cara memasukkan token yang telah diterima, mereka berhasil masuk dan bisa langsung mengerjakan soal ujian,” ujar Kepala Cabang (Kacab) Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim Wilayah Banyuwangi, Istu Handono.
Istu menambahkan, secara umum pelaksanaan UNBK kategori SMA dan MA di Banyuwangi kemarin berjalan lancar. “Pihak sekolah dan para siswa telah mempersiapkan diri dengan seoptimal mungkin,” kata dia. Sementara itu, beberapa sekolah menerapkan kebijakan khusus untuk menghindari siswa terlambat datang ke lokasi ujian.
Seperti yang diterapkan di SMA Negeri 1 Giri. Di sekolah tersebut, siswa dikumpulkan di aula sekolah sejak 30 menit sebelum ujian dimulai. Waktu 30 menit itu dimanfaatkan untuk berdoa bersama dan membaca Asmaul Husna. Selain itu, para siswa juga mendapatkan briefing (pengarahan) dari Kepala SMA Negeri 1 Giri, Mujib.
Mujib menekankan kepada para siswa untuk mengerjakan soal ujian sesuai kemampuan masing-masing serta tidak mempercayai kunci jawaban yang diberikan siapa pun. “Hasil baik itu penting. Tetapi kejujuran jauh lebih penting. Saya yakin anak-anak bisa mengerjakan soal dengan baik,” kata dia.
Dijelaskan, soal UNBK terdiri dari tiga kategori. Tiga kategori dimaksud masing-masing adalah soal dengan tingkat kesulitan ringan, sedang, hingga sulit. “Soal kategori sulit hanya sekitar 25 persen. Jadi, kalau anak-anak percaya diri dan tidak gugup, minimal ada 75 persen soal yang bisa dikerjakan dengan benar,” cetusnya.
Di sisi lain, Mujib mengaku pelak sanaan UNBK hari pertama di sekolah yang dia pimpin berjalan lancar. Di antara 314 siswa yang terdaftar sebagai peserta UNBK, hingga kemarin siang semuanya hadir mengikuti ujian akhir non kertas tersebut.
“Ada anak yang sakit dan harus menggunakan kursi roda. Namun, siswa tersebut tidak sampai terlambat datang karena kami menerapkan kebijakan menjemput siswa yang sakit tersebut kerumahnya,” pungkasnya. Sekadar diketahui, UNBK kategori SMA dan MA tahun inibakal digeber selama empat hari atau hingga Kamis mendatang (13/4).
Pelaksanaan ujian setiap hari dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama berlangsung mulai pukul 07.30 sampai 09.30; sesi kedua mulai pukul 10.30 sampai 12.30; dan sesi ketiga dimulai pukul 14.00 sampai 16.00. (radar)