Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

DKP Bangun Enam RTH Lagi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memiliki kepedulian yang cukup tinggi untuk menciptakan lebih banyak taman kota dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta melakukan penghijauan di beberapa tempat. Taman kota dan RTH itu dapat ditemui di beberapa titik seperti, Taman Sri Tanjung, Taman Blambangan, Taman Tirtawangi, Taman Makam Pahlawan, danTaman Kedayunan.

 Kepala Dinas Kebersihan dan pertamanan Banyuwangi, Drs. H. Arief Setiawan mengatakan, RTH merupakan ekosistem lingkungan di samping juga dipakai sebagai wahana rekreasi warga kota rekreasi yang begitu mudah terjangkau dengan menikmati keindahan dan suasaa taman kota. Sebab berbagai aktifi tas masyarakat kota Banyuwangi dapat ditampung disini.

Sehingga masyarakat Banyuwangi yang disibukkan dengan adanya taman kota dapat tenang sejenak dengan menikmati taman kota. Untuk itu, lanjut dia, DKP melakukan penataan landscape dan sarana prasarana pendukung taman Dinas Kebersihan dan Pertamanan khususnya bagian Pertamanan sehingga dapat dinikmati optimal oleh masyarakat Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi berupaya terus melakukan penataan dan pengelolaan taman kota dan RTH dengan sebaik-baiknya.

Ada banyak tanaman yang ditanam pada RTH ini, antara lain tanaman trembesi, ketapang, akasia, sono, mahoni, tanjung. Namun tanaman yang paling banyak ditanam adalah tanaman sono. “Sementara untuk taman dan median jalan hampir semua jenis tanaman hias dipakai,” jelasnya. Dijelaskan Arief, upaya serius pemkab dalam mengelola RTH ini adalah membangun enam RTH lagi, setelah sebelumnya telah membangun RTH Taman Blambangan, Taman Sri Tanjung dan Lapangan Maron, Genteng.

Arief menjelaskan, enam RTH baru yang akan dibangun tersebut antara lain Lapangan Garuda di Wongsorejo, Lapangan Desa Blambangan di Muncar, Lapangan Desa Gendoh di Sempu, Lapangan Desa Karangharjo di Glenmore, Lapangan Desa Singojuruh dan penataan taman di depan gedung wanita. Konsep penataan RTH itu, terang Arief, sama dengan konsep RTH yang dibangun sebelumnya.

Di dalamnya ada ruang untuk parkir kendaraan bermotor, arena bermain dan sebagai tempat yang bisa dimanfaatkan publik untuk berinteraksi dan beraktifi tas, serta areal untuk kegiatan sport (olahraga). “Jadi lapangan yang sebelumnya hanya digunakan untuk sepak bola, nantinya akan dijadikan lapangan yang multi fungsi. Selain bisa untuk olahraga, lapangan itu juga bisa diisi dengan kegiatan ekonomi, sosial, dan edukasi,” pungkasnya. (radar)