Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Garuda Minta Gate Khusus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sebagai maskapai pe ner bangan full service, faktor keselamatan dan ke nyamanan penumpang menjadi concern PT Garuda Indonesia (Persero). Karena itu, demi merealisasikan rencana membuka rute pe nerbangan dari dan menuju Bandar Udara (Ban dara) Blimbingsari, Banyuwangi, pihak Ga ruda Indonesia meminta disediakan gate khu sus di bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan tersebut.

General Manager (GM) PT Garuda Indonesia (Persero) Brand Offi ce Surabaya, Ari Suryanta mengatakan, setelah pihaknya melakukan survey pendahuluan untuk menjajaki rencana membuka rute Banyuwangi-Surabaya pergipulang (PP) Rabu lalu (24/7), diketahui bahwa run way Bandara Blimbingsari sudah oke Bandara Blimbingsari juga su dah dilengkapi peranti pemancar sinar ultraviolet untuk men deteksi barang-barang berbahaya.

Selain itu, imbuh Ari, apron (pe lataran parkir pesawat) di Bandara Blimbingsari juga sudah mendukung. Bus moda transportasi Bandara Blimbing sari juga sudah tersedia. Na mun demikian, gate di banda ra yang berlokasi di Desa Blim bingsari , Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, itu diindikasi tidak mampu menam pung penumpang jika Ga ruda Indonesia sudah benarbenar mengoperasikan rute pe nerbangan Banyuwangi- Su rabaya. “Saat ini Bandara Blimbingsari masih satu fl ight.

Ruang tunggu penumpang cuma satu dengan kapasitas sekitar 120 orang. Nah, kalau ada dua air line yang beroperasi di ban dara tersebut, penumpang akan tumplek blek. Apalagi, jika jadwal penerbangannya ber dekatan, maka gate yang tersedia tidak memadai,” ujarnya saat dikonfi rmasi via telepon kemarin (30/7). Ari menambahkan, lantaran Garuda Indonesia merupakan mas kapai penerbangan full ser vice yang mengutamakan ke puasan konsumen, pihaknya me minta disediakan gate khusus calon penumpang maskapai pelat merah tersebut.

“Di sejumlah air port, Garuda punya gate tersendiri,” kata dia. Sementara itu, sebelum benarbe nar “terbang” di Bandara Blim bingsari, pihak Garuda In donesia akan melakukan survey lanjutan bersama tim Di rektorat Perhubungan Udara Ke menterian Perhubungan RI dan Dinas Perhubungan Jatim. Se bab, pihak yang berwenang me ngeluarkan izin terbang ada lah Kemenhub. “Jika sudah ada izin dari Kemenhub, kita akan segera membuka rute penerbangan dari dan menuju Ban dara Blimbingsari,” cetus Ari.

Dikonfirmasi terkait per mintaan Garuda Indonesia itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan gate khusus penumpang Garuda Indonesia bisa dipenuhi dengan me man faatkan ruang VIP baru di Ban dara Blimbingsari. Menurut Anas, ruang VIP Bandara Blim bingsari cukup luas, se hingga mampu menampung pe numpang dalam jumlah ba nyak. Anas memaparkan, jika VIP room tersebut dimanfaatkan un tuk terminal khusus Garu da, maka satu gedung lain di Blimbingsari akan beralih fungsi menjadi VIP room.

“Kalau memang Garuda Indonesia per lu (gate khusus), bisa saja kita balik. Ruang VIP yang ada saat ini digunakan untuk terminal Garuda, dan VIP room akan menggunakan ruang lain,” pungkasnya. Seperti diberitakan, geliat pa riwisata Bumi Blambangan tampaknya mulai menarik mi nat para petinggi Garuda In donesia untuk membuka rute pe nerbangan melalui Bandar Udara (Bandara) Blimbingsari, Banyuwangi.

General Manager (GM) Garuda Indonesia Brand Office Surabaya, Ari Suryanta, langsung melakukan survei rute sekaligus survei infrastruktur bandara kebanggaan masyarakat Banyuwangi tersebut. Menurut Ari, pihaknya berencana membuka rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya pergi pulang (PP). Di katakan, pada November mendatang Garuda Indonesia akan mendatangkan pesawat baru jenis ATR72 seri 600.

Pesawat tersebut diproyeksikan melayani penerbangan Banyuwangi- Surabaya lantaran spesifikasi pesawat berkapasitas 72 penumpang itu cocok untuk lintasan pendek. Sebelum menggarap ruteBa nyuwangi-Surabaya, pihak Garuda Indonesia terlebih dahulu akan melakukan survei la pangan untuk mengetahui panjang lintasan, kekerasan lintasan, dan fasilitas penunjang keselamatan penerbangan. Alat pemancar sinar ultraviolet (x-ray) yang berfungsi melacak barang-barang berbahaya agar tidak masuk ke pesawat juga menjadi salah satu syarat penting yang harus dipenuhi. Bupati Anas mengaku optimistis Bandara Blimbingsari me menuhi syarat kelayakan yang ditetapkan Garuda Indonesia. Pasalnya, saat ini Bandara Blimbingsari sudah digunakan maskapai lain yang mengoperasikan pesawat sejenis dengan pesawat yang akan dioperasikan Garuda Indonesia tersebut. (radar)