TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Tak seperti sebelumnya, pesawat AirAsia dengan nomor registrasi PK-AZN, kini berpenampilan baru. Ditubuh pesawat terpampang livery ikonik bertema Labuan Bajo, Flores, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mulai dari kekayaan budaya dan keindahan alam, termasuk elemen Komodo, Pari Manta, Kapal Phinisi, lanskap Pulau Padar, Desa Wae Rebo, serta atraksi budaya tari Caci.
Livery atau desain pada badan pesawat AirAsia tersebut diperkenalkan secara resmi dalam acara Welcoming Ceremony yang digelar di Area Keberangkatan Terminal Domestik, Gate 6, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Jumat kemarin (1/8/2025).
Pelaksana Tugas (Plt) CEO Indonesia AirAsia, Captain Akhmad Sadikin Abdurachman, mengungkapkan bahwa peluncuran livery Labuan Bajo merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan pariwisata nasional. Khususnya Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
“Indonesia AirAsia terus berupaya memperkenalkan ragam destinasi Indonesia ke kancah internasional. Setelah sebelumnya menghadirkan livery bertema Danau Toba, kali ini kami mempersembahkan livery terbaru bertema Labuan Bajo,” katanya, Sabtu (2/8/2025).
Dijelaskan, apa yang dilakukan Indonesia AirAsia, merupakan wujud dukungan terhadap promosi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dicetus Kementrian Pariwisata. Dia berharap, bisa memperkuat daya tarik Labuan Bajo di mata wisatawan mancanegara. Serta mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan di Indonesia.
Sementara itu, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Dwi Marhen Yono, menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah strategis AirAsia dalam mempromosikan Labuan Bajo melalui visualisasi yang kuat di badan pesawat. Apalagi pesawat dengan nomor registrasi PK-AZN tersebut akan terbang ke berbagai destinasi internasional.
“Ini bentuk kolaborasi strategis promosi pariwisata Labuan Bajo, ke pangsa wisatawan global. Kami percaya, kehadiran livery ini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, yang kami targetkan dapat naik sebesar 10-15 persen,” ujar Dwi Marhen Yono.
Lebih lanjut, Dwi Marhen, sapaan akrabnya, menekankan bahwa Labuan Bajo mengusung pendekatan pariwisata berbasis kualitas. Atau bukan semata kuantitas. Yang menjadikannya berbeda dari destinasi populer lainnya di Indonesia.
Oleh sebab itu, kolaborasi yang mendorong peningkatan kualitas wisatawan, seperti yang dilakukan AirAsia, menjadi bagian penting dari pengembangan pariwisata berkelanjutan.
“Kami juga berharap suatu saat AirAsia dapat membuka penerbangan internasional langsung dari Australia ke Labuan Bajo. Dengan keindahan alam, warisan budaya, serta kesiapan infrastruktur, Labuan Bajo layak menjadi gerbang utama wisatawan dunia ke Indonesia timur,” cetusnya.
Welcoming Ceremony livery ikonik bertema Labuan Bajo ditubuh pesawat AirAsia berlangsung khidmat namun meriah. Dihadiri Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Cecep Kurniawan, CEO Regional 2 PT Angkasa Pura Indonesia, Wahyudi, General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Achmad Syaugi Shahab, Plt Direktur Utama BPOLBF Dwi Marhen Yono, serta Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini yang diwakili Deni Priadi, selaku Kepala Bidang Pemasaran Asia Tenggara dan Asia Selatan Kementrian Pariwisata.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, BPOLBF bersama Indonesia AirAsia terus mendorong promosi dan pengembangan destinasi pariwisata unggulan tanah air. Sekaligus menjadikan pariwisata Labuan Bajo semakin mendunia.
Pada momen ini, Plt Direktur Utama BPOLBF Dwi Marhen Yono, tak lupa ikut mempromosikan kampung halamannya, Banyuwangi, kepada Plt CEO Indonesia AirAsia, Captain Akhmad Sadikin Abdurachman. Dia menyampaikan agar AirAsia bisa melayani rute penerbangan ke Banyuwangi. Mengingat daerah diujung paling timur pulau Jawa tersebut merupakan primadona investasi. Sekaligus memiliki segudang destinasi wisata yang menjadi jujugan kunjungan wisatawan nasional maupun mancanegara. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |
