Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Bergeser 800 meter dari Titik Tenggelam – TIMES Banyuwangi

bangkai-kmp-tunu-pratama-jaya-bergeser-800-meter-dari-titik-tenggelam-–-times-banyuwangi
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Bergeser 800 meter dari Titik Tenggelam – TIMES Banyuwangi

Minggu, 06 Juli 2025 – 10:09

TIMES BANYUWANGI – Proses pencarian dan verifikasi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya terus berlanjut. Data terbaru menunjukkan bahwa bangkai kapal tersebut telah bergeser sejauh kurang lebih 800 meter dari lokasi kecelakaan awal. 

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno, menyampaikan bahwa saat ini tim menunggu data lebih lanjut dari KRI Fanildo yang membawa tim ahli hidrografi. Selanjutnya, Data hidrografi yang diambil hari ini akan segera diolah. 

“Secara data mentah gambar yang lokasi ada di sampai saya sampaikan kemarin bergeser dari lokasi kecelakaan kapal ke lokasi terbaru itu kurang lebih 800 meter dan hasil penggambaran data dari tim Hidrografi hampir serupa,” jelas Eko usai mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau keluarga korban di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu, (6/7/2025).

Dia menjelaskan, dalam perjalanannya menuju lokasi, KRI Fanildo akan menurunkan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk melakukan verifikasi visual secara langsung. Sedangkan, proses finalisasi data akan memakan waktu sekitar 3 jam dan saat ini sedang proses finalisasi data. 

“Mudah-mudahan tim bisa bekerja dengan cepat, mudah-mudahan tim ini bisa maksimal dari data olah data dari hidrografi bisa secepat mungkin langsung kita evaluasi secara bersama baru kita putuskan evakuasi SAR penyelamatan korban,” terangnya. 

Sementara itu, Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II), Laksamana Muda TNI I G.P. Alit Jaya, S.H., M.Si., membenarkan pergeseran lokasi bangkai kapal.

“Diperkirakan itu (kapal tergeser 800m) sekarang masih finalisasi datanya karena area 1000 sampai 1500 kita scan dari kemarin malam,” ungkapnya. 

Untuk mendukung operasi pencarian telah dipersiapkan tim penyelam yang terdiri dari 15 personel.

“Delapan berasal dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambaair) dan tujuh dari Komando Pasukan Katak (Kopaska). Semua penyelam telah menjalani pemeriksaan kesehatan,” ungkapnya.

Diharapkan dengan data yang akurat dan verifikasi visual dari ROV, tim gabungan dapat segera menentukan strategi terbaik untuk operasi evakuasi dan penyelamatan korban hari ini. (*)

Pewarta : Fazar Dimas Priyatna
Editor : Wahyu Nurdiyanto