Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Bergeser Dekati Kabel Laut, Pasokan Listrik Bali Terancam? – TIMES Banyuwangi

bangkai-kmp-tunu-pratama-jaya-diduga-bergeser-dekati-kabel-laut,-pasokan-listrik-bali-terancam?-–-times-banyuwangi
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Bergeser Dekati Kabel Laut, Pasokan Listrik Bali Terancam? – TIMES Banyuwangi

Rabu, 09 Juli 2025 – 20:29

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) diduga bergeser sejauh 1 kilometer mendekati kabel laut dari titik awal Laporan Kecelakaan Kapal (LKK). 

Hal tersebut diungkapkan Senior manager pemeliharaan transmisi PT PLN Unit Induk Transmisi (UIT) Jawa bagian timur dan Bali, Inda Puspanugraha, saat konferensi pers bersama Basarnas di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Rabu (9/7/2025). 

“Saat kejadian awal, posisi kapal 1,3 km dari kabel laut. Saat ini jarak (kapal) dari kabel laut (sejauh) 30 meter,” kata Inda, Rabu (9/7/2025).

Saat ini PLN terus melakukan pantauan dari hari ke hari untuk memastikan kondisi kapal tidak mengganggu kabel laut yang disebutnya dapat mengurangi pasokan listrik ke pulau Bali. 

PLN juga berupaya untuk memastikan segala proses pencarian bangkai KMP Tunu Pratama Jaya tidak berdampak pada kerusakan kabel laut, sehingga PLN dapat yakin pasokan listrik ke Bali berjalan dengan baik. 

“Pasokan listrik ke Bali saat ini masih berjalan normal, tapi kami masih melakukan pola waspada. Kami belum tau dampaknya kondisi kapal terhadap kapal laut kami,” tutur Inda. 

Di sisi lain, PLN juga meminta pihak-pihak terkait yang melakukan proses pencarian dan penyelamatan di sekitar kabel laut untuk terus berkoordinasi.

Koordinasi intens diperlukan sebab jarak objek berdekatan dengan kabel laut yang memiliki daya sangat besar mencapai 150 kilovolt. 

“Yang perlu dipertimbangkan adalah faktor safety saat Basarnas melakukan evakuasi kepada korban dan sebagainya. Intinya kami harap tetap berkoordinasi, bukan hanya faktor keselamatan tapi karena memang ini jalur listrik ke Pulau Bali,” tutup Inda. 

Sementara itu, Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, mengatakan bahwa objek yang diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya berada di titik referensi antara titik 4 dan 7.

Menurut Eko, Jarak masing-masing titik berkisar 124 meter, namun kedua titik berjarak sangat dekat dengan kabel bawah laut yaitu 30 meter. 

“Data yang kami miliki mudah-mudahan valid dan bisa kami laporkan ke jajaran pimpinan sehingga langkah kami lebih tepat lagi,” katanya. 

Saat ini, bantuan pemindaian bawah air dari KRI Spica milik TNI AL telah dilakukan dan hasil pemindaian hari ini ini diharapkan dapat dirilis esok hari untuk memverifikasi data yang telah dikumpulkan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB di perairan Selat Bali.

Sesuai data manifest yang telah dirilis, total kapal tersebut mengangkut 65 orang yang terdiri 53 penumpang dan 12 kru kapal. Sementara jumlah kendaraan yang diangkut sebanyak 22 unit. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad