Radarbanyuwangi.id – Ahmad Haris, 46, peternak ayam asal Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, ini cukup kretaif.
Untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah, memanfaatkan kotoran ayam yang menumpuk di tempatnya untuk dibuat kembang biak cacing sutra.
Upaya ini ternyata cukup lumayan berhasil dengan mendatangkan uang tambahan untuk keluarganya.
Apalagi, harga cacing sutra ini juga lumayan tinggi.
“Cacing sutra menjadi pakan alami segala jenis bibit ikan,” kata Ahmad Haris.
Menurut Haris, cacing sutra itu makanan pokok semua jenis larva ikan.
Pakan alami untuk semua jenis ikan, baik lele, nila, tombro, dan lainnya. “Semuanya itu membutuhkan cacing sutra,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Haris telah menekuni usaha sampingannya ini sejak beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Buka BRI Microfinance Outlook 2024, Presiden Jokowi Apresiasi Komitmen BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inklusi Keuangan
Haris selama ini berupaya memanfaatkan berbagai hal yang ada di sekitarnya sebagai sumber penghasilan, tidak terkecuali kotoran ayam.
“Saya memanfaatkan limbah kotoran ayam untuk membudidayakan cacing sutra,” lanjutnya.
Bisnis peternakan ayam, terang Haris, bersifat fluktuatif dan itu berdampak pada pendapatannya.
Dengan alasan itu, ia memutar otak dengan mengolah kotoran ayam.
“Jadi ini untuk menambah nilai ekonomis dari sistem peternakan ayam, khususnya kotoran ayam,” terangnya.
Haris mengaku memiliki ayam berjumlah 1.500 ekor yang dibagi dalam beberapa blok yang berbeda.
Page 2

Jumat, 8 Maret 2024 | 10:11 WIB

Barang Bintang di Pondok Banyak yang Hilang
Senin, 4 Maret 2024 | 09:03 WIB

Gus Munib Ajak Santri Mandiri dalam Ekonomi
Senin, 4 Maret 2024 | 08:56 WIB
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Ahmad Haris, 46, peternak ayam asal Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, ini cukup kretaif.
Untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah, memanfaatkan kotoran ayam yang menumpuk di tempatnya untuk dibuat kembang biak cacing sutra.
Upaya ini ternyata cukup lumayan berhasil dengan mendatangkan uang tambahan untuk keluarganya.
Apalagi, harga cacing sutra ini juga lumayan tinggi.
“Cacing sutra menjadi pakan alami segala jenis bibit ikan,” kata Ahmad Haris.
Menurut Haris, cacing sutra itu makanan pokok semua jenis larva ikan.
Pakan alami untuk semua jenis ikan, baik lele, nila, tombro, dan lainnya. “Semuanya itu membutuhkan cacing sutra,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Haris telah menekuni usaha sampingannya ini sejak beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Buka BRI Microfinance Outlook 2024, Presiden Jokowi Apresiasi Komitmen BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inklusi Keuangan
Haris selama ini berupaya memanfaatkan berbagai hal yang ada di sekitarnya sebagai sumber penghasilan, tidak terkecuali kotoran ayam.
“Saya memanfaatkan limbah kotoran ayam untuk membudidayakan cacing sutra,” lanjutnya.
Bisnis peternakan ayam, terang Haris, bersifat fluktuatif dan itu berdampak pada pendapatannya.
Dengan alasan itu, ia memutar otak dengan mengolah kotoran ayam.
“Jadi ini untuk menambah nilai ekonomis dari sistem peternakan ayam, khususnya kotoran ayam,” terangnya.
Haris mengaku memiliki ayam berjumlah 1.500 ekor yang dibagi dalam beberapa blok yang berbeda.