Banyuwangi, Jurnalnews.com – Dalam rangka malam 1 syuro/muharam, malam tutup tahun berganti tahun baru Hijriyah, PCNU Banyuwangi akan menggelar Mujahadah Qubro bersama para kyai sepuh se-Banyuwangi yang bertujuan sebagai doa tutup dan membuka Tahun Baru Hijriah, kegiatan ini merupakan salah satu upaya permohonan keberkahan dan keselamatan kepada Allah SWT untuk tahun berikutnya.
Gelar Mujahadah merupakan ikhtiyar perjuangan melawan hawa nafsu dari godaan dan berupaya mengendalikan diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT serta beramal untuk bekal kehidupan di akhirat.
Sebuah video berdurasi dua menit 33 detik yang merekam KH. Masykur Ali seorang tokoh ulama Sepuh dari bumi Blambangan, beliau juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Sina yang berlokasi di Dusun Jalen Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng kabupaten Banyuwangi.
Dalam rekaman vidio tersebut, PCNU Banyuwangi KH. Masykur Ali selaku Rais Syuriyah menyampaikan “Atas nama pengurus cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi mengajak kepada seluruh pengurus cabang NU Kabupaten Banyuwangi, seluruh pengurus Banong, lembaga MWC, serta semua ranting dan seluruh kader-kader penggerak nahdlatul ulama kabupaten Banyuwangi dan warga masyarakat Banyuwangi untuk menghadiri mujahadah Qubro dan berdoa akbar bersama para kyai sepuh pada malam tanggal satu syuro pukul 21.00 wib yang bertepatan pada tanggal 26 Juli tahun 2025 di pantai mustika pancer desa sumberagung kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, ” Ucapnya
“Kegiatan ini bukan hanya sekedar acara biasa namun ini adalah momen bangsa Indonesia mengetuk pintu langit guna meminta keberkahan, keselamatan bangsa Indonesia khususnya masyarakat Banyuwangi serta dunia utamanya adalah saudara muslim yang ada di negara Palestina, ” Jelasnya
Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi menambahkan di tengah-tengah perkembangan zaman yang sangat pesat ini mari kita perkuat ikatan batin kepada Allah SWT dan perkuat ikatan bathin sesama manusia khususnya warga NU maka dari itu seuluruh umat muslim supaya datang dengan niat ibadah yang tulus iklas, tunjukan bahwa warga NU adalah kekuatan besar yang ada di negara Indonesia.
“NU merupakan kekuatan spiritualitas persatuan dan kesatuan serta cinta tanah air, ” Pungkas KH. Maskur Ali pengasuh ponpes Ibnu Shina.(Ilham S)