Hari Raya Idul Adha membawa berkah bagi pelaku jasa asah pisau di Banyuwangi. Mendekati hari Raya Kurban orderan untuk mengasah pisau meningkat tajam. Khususnya pisau untuk keperluan penyembelihan hewan kurban dan pisau pemotong daging.
Pemilik jasa asah pisau “Ungkal_Pisau”, Muhammad Pandu, 38 tahun, warga Perumahan Kebalenan Baru 1, Blok B nomor 4, mengaku permintaan jasa asah pisau semakin meningkat. Menurutnya, pada hari-hari biasa hanya ada satu sampai dua orang yang datang untuk mengasah pisau.
“Alhamdulillah seminggu ini ramai, sehari bisa 5 sampai 7 pisau,” jelas Pandu, panggilan akrabnya, Sabtu, 31 Mei 2025.
Tarif jasa asah pisau yang dilayani Pandu, cukup murah. Untuk jenis pisau berbahan stainless steel dia hanya mematok tarif seribu rupiah per sentimeter bilah mata pisau. Sedangkan untuk pisau berbahan baja karbon harganya dipatok Rp2 ribu per sentimeter bilah mata pisau.
“Proses untuk mengasah pisau waktunya maksimal 24 jam,” terangnya.
Untuk mengasah pisau, Pandu memadukan metode manual dan moderen dengan menggunakan mesin. Dia menggunakan berbagai jenis batu asah, baik buatan lokal maupun dari luar negeri. Yang termahal, batu asah buatan Jepang dengan harga sekitar Rp1,8 juta. Penggunaan mesin moderen dilakukan mengasah jenis pisau berbahan keras serta finishing.
Pandu mengaku memulai usaha asah pisau ini sejak Agustus 2024. Dirinya memang sejak awal menyukai pisau. Kebetulan istrinya juga memiliki usaha pembuatan asinan buah. Sehingga setiap hari harus menggunakan pisau untuk memotong buah.
Saat pisau yang digunakan untuk memotong buah tumpul, membuat istrinya bad mood. Kondisi ini mendorongnya untuk mencoba mengasah pisau sendiri. Namun karena belum memiliki tekhnik mengasah pisau, hasil asahannya masih banyak kekurangan.
“Akhirnya saya mencoba mencari referensi dan belajar untuk mengasah pisau yang baik dan benar,” terangnya.
Baca Juga
Dia mengaku, awalnya cuma tahu jenis pisau yang mulfti fungsi. Setelah belajar dari banyak referensi termasuk dari youtube, kini Pandu telah mengetahui berbagai jenis pisau dan metode pengasahannya.
Sejak saat itulah dirinya mulai merintis usaha jasa asah pisau. Diapun menyulap lantai dua rumahnya menjadi tempat usaha asah pisau. Suatu hari, saat dirinya mengasah pisau ada temannya yang merekam video.
“Pas ngasah diposting sama teman, jadi ramai akhirnya jadi profesi,” ungkapnya.
Selama ini, menurut pandu, pelangganya dominan dari ibu rumah tangga dan pemilik usaha cafe dan restoran. Sebagai bagian dari layanannya, Pandu meminjamkan pisau koleksinya kepada pelanggan yang pisaunya sedang dalam proses pengasahan. Dia memang memiliki koleksi pisau inventaris untuk dipinjamkan pada pelanggan.
“Sehingga saat pisau pelanggan sedang diasah, Dia tetap bisa beraktivitas menggunakan pisau pinjaman dari Saya,” pungkasnya.