Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Banyuwangi Ajak ASN Jadi Orang Tua Asuh Warga Miskin

bupati-banyuwangi-ajak-asn-jadi-orang-tua-asuh-warga-miskin
Bupati Banyuwangi Ajak ASN Jadi Orang Tua Asuh Warga Miskin
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Banyuwangi Kamis, 01 Februari 2024 14:25 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bergotong royong membantu warga miskin. Caranya dengan menjadi ‘orang tua asuh’ melalui gerakan ‘ASN Berbagi’. Langkah ini merupakan salah satu cara Banyuwangi menangani kemiskinan. Yakni dengan cara gotong royong.

Melalui ASN Berbagi ini, setiap ASN akan mengasuh sejumlah keluarga miskin yang terdaftar dalam data by name by address. Ipuk menyebut, ini adalah bagian dari upaya menggugah kepedulian ASN terhadap masalah sosial yang ada di sekitarnya.

“Kita ajak mereka turun untuk berempati kepada warga miskin dan membantu penanganannya,’’ kata Ipuk saat menyerahkan bantuan ASN Berbagi pada warga Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Rabu, 31 Januari 2024.

Setiap pekan, ASN membawa bahan makanan dan lauk pauk untuk diserahkan kepada warga miskin yang diasuhnya. Gerakan ini merupakan lanjutan dari gerakan Hari Belanja yang rutin setiap tanggal cantik tiap bulannya. Kegiatan ini dilakukan ribuan ASN hingga pegawai BUMN/swasta di Banyuwangi. Kegiatan ini sudah bergulir sejak tahun 2021.

Baca juga

Ipuk menyebut, penanganan kemiskinan harus dilakukan secara holistik. Tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Melainkan harus melibatkan banyak pihak termasuk para ASN. Apalagi jumlah ASN di Banyuwangi sangat besar.

“Dengan melibatkan mereka, kami optimistis Banyuwangi bisa menurunkan kemiskinan di tahun 2024. Tentunya keterlibatan pihak lainnya juga sangat kami harapkan,” katanya.

Angka kemiskinan Banyuwangi saat ini tercatat 7,34 persen. Ini adalah angka kemiskinan terendah dalam sejarah Banyuwangi. Dalam program ASN Berbagi, para ASN diwajibkan untuk memonitor kondisi keluarga yang diasuh.

Sebagai contoh, bagaimana kondisi keluarga, kondisi kesehatannya, apakah ada anak usia sekolah yang putus sekolah, apakah sudah menerima bantuan rutin dari pemerintah, bagaimana kondisi rumahnya, dan sebagainya.

“Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi para ASN wajib melaporkan hasil kunjungannya melalui aplikasi Smart Kampung. Semua data warga yang diasuhnya ada di Smart Kampung,” ujarnya.

Like