Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BWI Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi di Jatim

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bwi-jadiBANYUWANGI – DPRD Banyuwangi menggelar rapat paripurna penyampaian nota penjelasan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) bupati tahun 2014 kemarin (17/4). Pada kesempatan itu, Bupati Abdullah Azwar Anas membeber kinerja pemkab Banyuwangi selama setahun. Empat pimpinan dewan, yakni Ketua DPRD I Made  Cahyana Negara, dan tiga wakil ketua dewan, yakni Joni Subagio, Ismoko, dan Sri Utami Faktuningsih, kompak hadir dalam agenda penting tahunan tersebut.

Dalam rapat paripurna tersebut terungkap, Banyuwangi berhasil menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jatim. Itu tergambar dari pesatnya pertumbuhan ekonomi di kabupaten berjuluk Sun rise of Java ini. Ya, di tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Banyuwangi meningkat 6,94 persen.Pertumbuhan ekono mi sebesar itu naik signifikan dibanding realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 6,76 persen.

Dalam paparannya, Bupati Anas mengatakan, tema pembangunan Banyuwangi adalah mewujudkan Banyuwangi lebih baik melalui peningkatan produktivitas pertanian; pariwisata; dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berdasar tema tersebut, dirumuskan sembilan pokok prioritas pembangunan daerah tahun 2014, yakni pendidikan, kesehatan, pertanian, pariwisata, UMKM, infrastruktur, perlindungan sosial, lingkungan hidup, dan birokrasi.

Pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi 6,94 persen itu paralel dengan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita penduduk Banyuwangi. PDRB Banyuwangi di tahun 2014 mencapai Rp 25,50 juta, naik Rp 2,98 juta dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 22,52 juta. “Banyuwangi berhasil menjadi mesin pertumbuhan baru di Jawa Timur karena kinerja positif,” ujar Bupati Anas. Sementara itu, sembilan pokok prioritas pembangunan daerah rata-rata berhasil mencapai target yang ditetapkan.

Di bidang pendidikan, contohnya, empat dari lima indikator pendidikan mencatat realisasi di atas 100 persen. Misalnya, program Banyuwangi Bebas Buta Aksara. Pada tahun 2011 tercatat jumlah buta aksara mencapai 59.985 orang. Di tahun 2014 tercapai zero buta aksara. Artinya, sudah tidak ada lagi yang tercatat buta aksara. Begitu pula dengan anak-anak yang difabel. Dari 3213 anak difabel usia sekolah, terdapat 1365 siswa yang kini sudah mengenyam pendidikan.

Mereka pun mendapatkan pendampingan Guru Pendamping Khusus (GPK) yang jumlahnya 200 orang. Pada tahun 2015 nanti pemkab khusus mem-plot anggaran untuk difabel sebesar Rp 1,05 miliar. Angka partisipasi murni SD/MI pun demikian, yakni melesat 100,14 persen dibandingkan target yang ditetapkan. Angka  artisipasi murni SLTP dan SLTA juga jauh melampaui target, yakni 119,47 persen dan 148,62 persen. Di bidang kesehatan, angka kelangsungan hidup bayi berdasar kematian bayi per 1.000 kelahiran berhasil ditekan.

Pemerintah menargetkan kematian bayi per seribu kelahiran sebesar 20, tapi yang berhasil direalisasikan sebanyak 6,09. Itu artinya, pencapaian angka kelangsungan hidup bayi melesat 328,41 persen dibanding target. Sementara itu, di bidang pariwisata, capaian kinerja Pemkab Banyuwangi selama 2014 tidak kalah moncer. Kunjungan wisatawan domestik mencapai 1,95 juta alias 205,56 persen dibanding target sebanyak 0,95 juta.

Pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara juga tidak kalah mentereng. Dari target kunjungan wisman sebanyak 24,72 ribu, realisasi di lapangan tercapai 78,48 ribu alias 317,37 persen.  Hanya saja, tidak semua target yang ditetapkan selama 2014 berhasil dilampaui. Di beberapa bidang, misalnya infrastruktur, ada beberapa pos yang ternyata sedikit di bawah target yang ditetapkan. Menurut Anas, proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di Banyuwangi ditargetkan sebesar 97 persen, tapi yang berhasil direalisasikan hanya 94 persen alias terealisasi 96,91 dibanding target. 

Potret positif itu tak lepas dari sokongan duit APBD 2014 yang dialokasikan Pemkab Banyuwangi di sejumlah bidang strategis, seperti bidang pendidikan senilai Rp 1,101 triliun, kesehatan Rp 265 miliar, infrastruktur Rp 348,1 miliar, pertanian Rp 163,6 miliar, dan UMKM DAN pemberdayaan masyarakat senilai Rp 123,9 miliar. Di bidang birokrasi, indeks kepuasan layanan masyarakat mencapai 79,85 persen atau 101,08 persen dibanding target sebesar 79 persen.

“Alhamdulillah indeks kepuasan layanan masyarakat melebihi target meskipun banyak isu negatif yang merebak,” kata dia. Di sisi lain, pendapatan daerah di tahun 2014 mencapai Rp 2,26 triliun atau sebesar 98,91 persen dibanding target yang ditetapkan sebesar Rp 2,91 triliun. Meski pendapatan daerah selama 2014 sedikit di bawah target, tapi pendapatan asli daerah selama periode tersebut jauh melampaui target, yakni 275,91 miliar.

Padahal, target PAD selama 2014 hanya Rp 225,10 miliar. Itu artinya, realisasi PAD mencapai 122,57 persen dibanding target yang ditentukan. Hal yang menyebabkan pendapata daerah di bawah target adalah dana perimbangan yang terealisasi senilai Rp 1,38 triliun dari target 1,40 triliun. Lain-lain pendapatan yang sah juga menjadi salah satu pemicu tidak tercapainya target PAD. Lain-lain pend patan yang sah ditarget Rp 661,83 miliar, tapi terealisasi sebesar 602 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi terus menunjukkan perkembangan menggembirakan. Jika di tahun 2013 pertumbuhan ekonomi masyarakat Bumi Blambangan hanya 6,67 persen, angka tersebut melesat menjadi 6,94 persen  pada 2014. Produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita Banyuwangi di tahun 2014 mencapai Rp 25,50 juta atau naik Rp 2,98 juta dibandingkan tahun 2013 yang hanya Rp 22,52 juta.

 Dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna, Anas mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat. “Iklim partisipasi masyarakat dalam program pembangunan di Banyuwangi sangat tinggi, sehingga hampir semua target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) terlampaui,” ujarnya. Anas menuturkan, iklim partisipasi masyarakat yang sangat tinggi tersebut harus dijaga. “Sehingga pembangunan Banyuwangi ke depan semakin baik,” pungkasnya. (radar)