Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Didukung Austria Dan UEA, Pemkab Banyuwangi Perluas Fasilitas Pengolahan Sampah Sirkular

didukung-austria-dan-uea,-pemkab-banyuwangi-perluas-fasilitas-pengolahan-sampah-sirkular
Didukung Austria Dan UEA, Pemkab Banyuwangi Perluas Fasilitas Pengolahan Sampah Sirkular

Pemkab Banyuwangi memperluas program pengelolaan sampah sirkular. Pembangunan fasilitas pengolahan sampah ini merupakan bagian dari program Banyuwangi Hijau yang berkolaborasi dengan korporasi Borealis, Austria dan Clean Rivers, Uni Emirate Arab. Sebelumnya, Banyuwangi telah sukses melakukan pengelolaan sampah sirkular di Kecamatan Muncar dan Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Penambahan fasilitas pengolahan sampah ini resmi diluncurkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Anthony Berthold dari Borealis Austria, dan Deborah Baccus mitra dari Clean Rivers Uni Emirate Arab. Peresmian dilakukan di Pendopo Banyuwangi, Kamis, 22 Mei 2025.

Hadir pula Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra dan perwakilan instansi terkait.

“Penanganan sampah ramah lingkungan dengan membangun fasilitas pengolahannya ini adalah bagian dari program Banyuwangi Hijau Fase 2 dan dan Fase 3,” jelas Ipuk Fiestiandani.

Ipuk berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat, para mitra negara, Project Stop, dan Perhutani Banyuwangi Selatan yang telah menyediakan lahan. Ipuk juga mengapresiasi penggerak Banyuwangi Hijau yang telah mendukung dalam program pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

Peluncuran ini sekaligus menandai groundbreaking pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) yang dibangun di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Fasilitas ini merupakan bagian dari Banyuwangi Fase 2 yang akan menjangkau 37 desa di delapan kecamatan di sekitar Kecamatan Purwoharjo. Kapasitasnya sekitar 160 ton per hari.

Banyuwangi bersama Project Stop memulai pengelolaan sampah sirkular dengan berdirinya dua TPS 3R pada 2018. Yakni TPS 3R Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo dan Sidoayu di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar.

TPS 3R ini menjangkau 90 ribu jiwa dari total 140 ribu jiwa di Kecamatan Muncar, dan mengelola lebih dari 116 ribu ton sampah. Lebih dari 100 tenaga kerja lokal terlibat dalam program ini. Bahkan karena TPS 3R ini Pemkab Banyuwangi meraih penghargaan Plakat Adipura.

Pada 2022, program diperluas melalui program Banyuwangi Hijau Fase 1, dengan dibangun TPS 3R di Desa Balak Kecamatan Songgon. Fasilitas ini mengolah sampah untuk 47 desa di enam kecamatan, yakni Songgon, Sempu, Genteng, Singojuruh, Rogojampi dan Kabat, dengan jumlah pelanggan sebanyak 15 ribu rumah atau setara 60 ribu jiwa.

“Nantinya selain TPS 3R di Purwoharjo, juga segera dibangun dua terminal sampah Stasiun Peralihan Antara (SPA), di dua lokasi,” katanya.

Dua SPA yang masuk program Banyuwangi Hijau Fase 3 tersebut masing-masing akan mengelola sampah 50 ton per hari. Dengan demikian, total kapasitas dari tiga TPS baru nantinya mencapai 260 ton perhari.

Baca Juga

Perwakilan UEA, Deborah, mengatakan pemerintah UEA mendukung program ini karena melihat komitmen Banyuwangi yang sukses melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis masyarakat.

Tim dari UEA telah datang untuk menyaksikan langsung pengelolaan sampah di Muncar dan Balak. Menurutnya, pemerintah UEA mendukung inisiatif seperti yang dilakukan Banyuwangi, yang fokus pada pengelolaan sampah yang berdampak secara ekonomi, lingkungan dan sosial.

“Program pengelolaan sampah sirkular Banyuwangi ini menjadi contoh baik bagi daerah lainnya di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anthony Berthold, dari Borealis Austria mengaku bangga dapat kembali mendukung Banyuwangi untuk melakukan perluasan pengelolaan sampah sirkular. Hal ini tidak terlepas dari kepemimpinan di daerah yang memiliki visi yang jelas untuk mentransformasi lingkungan.

“Kami kembali mendukung Banyuwangi untuk perluasan program karena terbukti sukses pada program pengelolaan sampah di Muncar sebelumnya,” ujarnya.