Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dispusip Banyuwangi Gandeng Perpus Desa Terapkan Aplikasi Inlislite

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Genjot persentase angka minat baca di wilayah Bumi Blambangan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau Dispusip Banyuwangi menggandeng perpustakaan yang ada di desa-desa untuk mensosialisikan aplikasi Inliselite atau sama dengan Dispusipbwi mobile.

Sekretaris Dispusip Banyuwangi, Akhmad Kholid Askandar, mengatakan, pihaknya telah mempunyai rancangan dan inisiatif untuk menjalin kerja sama dengan seluruh perpustakaan yang ada di desa-desa. Hal ini, dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Kami di sini punya desain untuk kerjasama dengan perpustakaan yang ada di desa-desa,” katanya, Rabu (1/2/2023).

Menurutnya, dengan adanya perpustakaan yang memadai disetiap desa akan memudahkan masyarakat untuk mencari literasi buku-buku. Tentu, hal ini dapat meningkatkan kualitas minat baca di Kota Sunrise of Java.

Pada beberapa hari lalu, Dispusip Banyuwangi menggelar pertemuan bersama para camat yang membahas tentang perpustakaan yang ada di desa-desa. 

“Kami sudah melakukan rapat dengan kecamatan terkait progres tersebut. Selanjutnya pihak kecamatan yang meneruskan ke desa-desa,” ujarnya.

Pertemuan Dispusip Banyuwangi dengan para camat itu bertujuan untuk mengetahui kondisi perputakaan di desa.

“Jadi camat-camat kemarin mengirimkan foto kondisi perpustakaan di desa,” tuturnya.

Kemudian, dari foto-foto yang menggambarkan keadaan perpustakaan, Dispusip memberikan penilaian. Mulai dari nilai baik, cukup dan kurang. Bahkan, beberapa desa tidak mempunya perpustakaan.

Perpustakaan.jpgSuasana kondisi Perpustakaan Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

“Selanjutnya kami akan melakukan pembinaan kepada desa-desa, tentang bagaimana menciptakan administrasi dan pelayanan perpustakaan yang baik,” urainya.

Kholid menyampaikan, bahwa tim IT Dispusip Banyuwangi akan memberikan pembinaan dan pembelajaran mengenai penggunaan aplikasi Inliselite kepada seluruh perwakilan pengembangan perpustakaan didesa.

Selain itu, melalui aplikasi tersebut memudahkan Dispusip dalam memantau pergerakan masyarakat yang masuk ke perpustakaan dan meminjam buku.

“Mulai dari jumlah buku yang dipinjam, peminjaman buku, pendaftaran peserta hingga jatuh tempo pengembalian buku kami bisa melihat,” terangnya.

“Dari situ Dispusip bisa memantau persentase minat baca masyarakat Banyuwangi,” cetusnya.

Sebelumnya, untuk menaikan minat pembaca, Dispusip Banyuwangi juga pernah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Banyuwangi untuk menjadwalkan sekolah-sekolah yang ada disekitar Dispusip untuk berkunjung sekaligus membaca buku.

Menurut Kholid, masyarakat harus dipaksa membaca sebuah buku melalui beberapa program dan kegiatan. Pasalnya, paksaan tersebut merupakan salah satu alternatif agar masyarakat gemar membaca.

Memang, kata Kholid, dari program kegiatan yang pernah dilaksanakan bersama Dispendik angka minat pembaca tidak naik secara signifikan. Namun, paling tidak masih ada.

“Ibarat kita menjaring ikan tidak semua bisa kita dapat. Tapi paling tidak ya ada lah. Setidaknya ada kenaikan pengujung ke perpus sekitar 10 persen dari total siswa sekolah melalui program Dispendik,” urainya.  

Khalid menambahkan, saat ini kegiatan membaca menjadi salah satu kegiatan yang mulai ditinggalkan oleh sebagian masyarakat. Namun dia berharap, melalui beberapa upaya yang tengah pihaknya rancang dapat mengembalikan minat pembaca. 

”Kami juga berupaya, karena saat ini memang kegiatan membaca dikalahkan dengan gadget. Semoga nanti segala upaya baik dapat hasil yang memuaskan,” kata Sekretaris Dispusip Banyuwangi, Akhmad Kholid. (*)

Pewarta : Fazar Dimas Priyatna (MG-418)
Editor : Deasy Mayasari

source