Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

INKA Banyuwangi Butuh 1.000 Tenaga Kerja! SMK Lokal Diimbau Siapkan SDM Robotik

inka-banyuwangi-butuh-1.000-tenaga-kerja!-smk-lokal-diimbau-siapkan-sdm-robotik
INKA Banyuwangi Butuh 1.000 Tenaga Kerja! SMK Lokal Diimbau Siapkan SDM Robotik

RADARBANYUWANGI.ID – Target peningkatan produksi yang dilakukan PT Industri Kereta Api (INKA) mendapat dukungan dari Pemkab Banyuwangi.

Rabu (2/7), Bupati Ipuk Fiestiandani melihat langsung bagaimana aktivitas industri kereta api tersebut berjalan.

Sejak resmi beroperasi akhir 2024, PT INKA Banyuwangi telah merekrut ratusan pekerja lokal, utamanya lulusan SMK di Banyuwangi.

Banyak dari mereka yang diberangkatkan ke China dan Jepang untuk mengikuti training.

Kini pabrik kereta terbesar se-Asia Tenggara tersebut menargetkan mampu memproduksi 250 gerbong kereta api setahun.

“Tahun ini INKA Banyuwangi memproduksi 100 gerbong kereta api teknologi baru. Tahun depan kita menargetkan mampu memproduksi 250 gerbong setahun,’’ kata Direktur Pengelolaan Kualitas PT INKA Banyuwangi, Bambang Jatmika.

Bambang menjelaskan, salah satu kendala yang dihadapi adalah masalah keberadaan SDM. Dari kebutuhan sekitar 1.000 pekerja, saat ini baru ada 600 orang pekerja yang ada di PT INKA Banyuwangi.

Angka ini  didapati dari beberapa SMK di sekitar wilayah Banyuwangi dan Jawa Timur. Keterbatasan ini membuat PT INKA Banyuwangi belum bisa memaksimalkan pengerjaan seluruh pesanan.

80 persen pesanan yang ditangani saat ini berasal dari dalam negeri karena keterbatasan waktu pengerjaan.

Ke depan INKA akan fokus pada pengerjaan kereta yang diproduksi berbasis teknologi tinggi seperti robotik dan kecerdasan buatan dan tanpa lokomotif. 

”Untuk kereta dengan lokomotif biar dikerjakan di Madiun,” kata Bambang.  

Dia juga menyinggung terkait belum bisanya proses pengiriman langsung gerbong kereta melalui jalur pelabuhan.

Ada cukup banyak komponen yang harus disiapkan, salah satunya crane di pelabuhan. Bambang khawatir jika dipaksakan, justru akan membahayakan kondisi gerbong yang sudah diproduksi.

“Kalau nanti jalur tol Probowangi sudah jadi, mungkin kita bisa mengirim lewat sana. Untuk saat ini, pengiriman yang paling efektif masih ke Madiun. Jika tol Probowangi selesai, pengiriman darat bisa jadi pilihan utama,” ujarnya.


Page 2

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, keberadaan PT INKA Banyuwangi merupakan investasi yang memberikan dampak positif bagi daerah.

Mulai dari membuka lapangan kerja hingga menggeliatkan perekomian warga sekitar.  Ipuk juga menyoroti kebutuhan tenaga kerja yang tinggi di PT INKA.

Saat ini perusahaan membutuhkan sekitar 1.000 tenaga kerja, namun baru terisi sekitar 600 orang.

“Harapan kami, lulusan SMK dari Banyuwangi bisa mengisi kekurangan ini. Apalagi kereta yang diproduksi berbasis teknologi tinggi seperti robotik dan kecerdasan buatan. Maka jurusan robotika sangat dibutuhkan,” terangnya.

Ipuk menilai, keberadaan pabrik INKA di Banyuwangi membawa dampak ekonomi yang luas. Tak hanya untuk warga lokal, tapi juga daerah sekitar.

Dengan sistem kerja 24 jam dan keterlibatan sekitar 600 pekerja saat ini, kebutuhan konsumsi harian ikut mendorong perputaran ekonomi sektor UMKM.

“Pekerja makan tiga kali sehari, ini melibatkan UMKM lokal. Kita bersyukur punya industri ini, karena efeknya tidak hanya untuk Banyuwangi, tapi juga regional,” tambahnya.

Pemkab Banyuwangi juga terus mendorong promosi dan pengembangan industri PT INKA.  Termasuk rencana pembangunan museum kereta api sebagai bagian dari ekosistem edukasi dan industri.

”Promosi tetap kami bantu meskipun INKA belum sepenuhnya berdiri. Museum kereta api juga terus kami tagih karena itu penting untuk nilai tambah edukatif. Kami paham semua masih bertahap dan banyak tantangannya,” pungkasnya. (fre/aif)

Ikuti terus berita ter-update dari Radar Banyuwangi di Google News.


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID – Target peningkatan produksi yang dilakukan PT Industri Kereta Api (INKA) mendapat dukungan dari Pemkab Banyuwangi.

Rabu (2/7), Bupati Ipuk Fiestiandani melihat langsung bagaimana aktivitas industri kereta api tersebut berjalan.

Sejak resmi beroperasi akhir 2024, PT INKA Banyuwangi telah merekrut ratusan pekerja lokal, utamanya lulusan SMK di Banyuwangi.

Banyak dari mereka yang diberangkatkan ke China dan Jepang untuk mengikuti training.

Kini pabrik kereta terbesar se-Asia Tenggara tersebut menargetkan mampu memproduksi 250 gerbong kereta api setahun.

“Tahun ini INKA Banyuwangi memproduksi 100 gerbong kereta api teknologi baru. Tahun depan kita menargetkan mampu memproduksi 250 gerbong setahun,’’ kata Direktur Pengelolaan Kualitas PT INKA Banyuwangi, Bambang Jatmika.

Bambang menjelaskan, salah satu kendala yang dihadapi adalah masalah keberadaan SDM. Dari kebutuhan sekitar 1.000 pekerja, saat ini baru ada 600 orang pekerja yang ada di PT INKA Banyuwangi.

Angka ini  didapati dari beberapa SMK di sekitar wilayah Banyuwangi dan Jawa Timur. Keterbatasan ini membuat PT INKA Banyuwangi belum bisa memaksimalkan pengerjaan seluruh pesanan.

80 persen pesanan yang ditangani saat ini berasal dari dalam negeri karena keterbatasan waktu pengerjaan.

Ke depan INKA akan fokus pada pengerjaan kereta yang diproduksi berbasis teknologi tinggi seperti robotik dan kecerdasan buatan dan tanpa lokomotif. 

”Untuk kereta dengan lokomotif biar dikerjakan di Madiun,” kata Bambang.  

Dia juga menyinggung terkait belum bisanya proses pengiriman langsung gerbong kereta melalui jalur pelabuhan.

Ada cukup banyak komponen yang harus disiapkan, salah satunya crane di pelabuhan. Bambang khawatir jika dipaksakan, justru akan membahayakan kondisi gerbong yang sudah diproduksi.

“Kalau nanti jalur tol Probowangi sudah jadi, mungkin kita bisa mengirim lewat sana. Untuk saat ini, pengiriman yang paling efektif masih ke Madiun. Jika tol Probowangi selesai, pengiriman darat bisa jadi pilihan utama,” ujarnya.