BANYUWANGI, KOMPAS.com – Gelombang tinggi di Selat Bali menyebabkan operasional penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana, Bali, ataupun sebaliknya, tersendat.
Gelombang tinggi juga sempat membuat operasional dua pelabuhan penyeberangan tersebut ditutup pada Rabu (24/6/2025) malam yang menyebabkan antrean kendaraan mengular panjang.
Hal tersebut juga yang dialami Basuki, penumpang asal Semarang yang hendak menuju ke Pulau Dewata bersama keluarganya dengan mengendarai mobil.
“Tadi antre empat jam, saya masuk Pelabuhan Ketapang subuh,” kata Basuki, Kamis (26/6/2025).
Baca juga: Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup Imbas Gelombang Tinggi, Antrean Kendaraan Mengular
Setelah mengantre cukup lama di tengah cuaca yang hujan dan suhu yang dingin, ia bersama keluarganya akhirnya mendapatkan giliran masuk ke kapal sekitar pukul 08.30 WIB.
Namun, Basuki bersama keluarganya harus menjalani tantangan lain sebelum benar-benar menginjakkan kaki di Pulau Bali, yaitu gelombang tinggi.
Gelombang tinggi membuat penyeberangan yang biasanya hanya butuh waktu sekitar 45 menit menjadi lebih dari 1 jam.
“Lebih (dari 45 menit), gelombang tinggi, sampai pusing saya,” tutur Basuki.
Baca juga: Proyek Pengembangan Bandara Rahadi Oesman Ketapang Diduga Dikorupsi Rp 8 Miliar, 6 Orang Ditahan
Hantaman gelombang tinggi membuat badannya tak nyaman duduk di kursi penumpang. Bahkan, beberapa barang di kapal sempat berjatuhan karena kerasnya ombak.
Sesampainya di Pelabuhan Gilimanuk pun, Basuki masih harus bersabar karena ramp door atau pintu kapal tak langsung terbuka sebab gelombang tinggi menyebabkan kapal sulit sandar.
“Tidak langsung terbuka. Saya agak ngeri juga karena di sebelah saya bus besar juga goyang-goyang, takut ketimpa,” ucapnya.
Perasaannya berangsur lega setelah ia melihat pintu kapal terbuka dan perlahan mobilnya turun dari kapal untuk selanjutnya mendapatkan pemeriksaan dari petugas.
Dengan kondisi kepala yang masih sedikit pusing dan perut yang mual, Basuki akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Sementara itu, dilansir dari maritim.bmkg.go.id, saat ini gelombang di Selat Bali bagian utara tergolong sedang dengan ketinggian 1,8 meter lebih rendah dari malam di hari sebelumnya yang mencapai 2,5 meter.
Cuaca di Selat Bali masih didominasi hujan ringan dengan suhu 26 derajat celsius, namun embusan angin cukup kuat mencapai 22 knot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.