sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Persoalan genangan air yang kerap terjadi di jalan raya di sekitar Pasar Gendoh, Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, tampaknya segera teratasi.
Drainase sepanjang 200 meter di ruas jalan provinsi tersebut bakal dinormalisasi.
Sebagai langkah awal, 18 pertokoan dan warung di sebelah selatan pasar telah dibongkar Minggu (30/11).
Sejak Jumat (28/11), para pemilik warung telah mengosongkan bangunan permanen yang sudah puluhan tahun mereka manfaatkan utuk berjualan. Atap serta tembok bangunan juga sudah mulai dirobohkan.
Kepala Dusun (Kadus) Klontang Rahmad Hidayat menjelaskan, urgensi pembangunan drainase tersebut adalah masalah genangan yang menahun.
“Drainasenya tidak hidup, sedangkan posisinya ada di bawah pertokoan tersebut. Mau tidak mau kita harus mengajukan surat pembongkaran kepada para pedagang,” ujarnya.
Setiap kali hujan lebat melanda, jalan raya di depan pasar tersebut itu selalu tergenang air.
Bahkan tidak jarang kondisi itu mengakibatkan kemacetan panjang lantaran pengguna jalan harus berebut mencari jalan.
“Harapannya masalah genangan ini segera terselesaikan,” harap Hidayat.
Menurut Hidayat, sebelumnya pemerintah desa setempat sudah mengajukan pelebaran jalan di area tersebut.
Sejak sebelum pandemi Covid-19 lalu pengajuan pelebaran jalan sudah kerap dilakukan.
“Namun melihat urgensinya, sepertinya lebih penting pembangunan drainase dan ini segera dilakukan,” kata pria yang karib disapa Dayat tersebut.
Dayat menyebut, 18 pedagang yang diminta pindah seluruhnya sudah menerima permohonan tersebut. Sebab sejak puluhan tahun lalu para pedagang menempati area sempadan jalan provinsi.
“Awalnya warga meminta ganti untung, namun kami jelaskan seperti apa aturannya. Alhamdulillah warga menerima dan saat ini sudah mulai mencari lokasi berjualan baru,” tuturnya.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Persoalan genangan air yang kerap terjadi di jalan raya di sekitar Pasar Gendoh, Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, tampaknya segera teratasi.
Drainase sepanjang 200 meter di ruas jalan provinsi tersebut bakal dinormalisasi.
Sebagai langkah awal, 18 pertokoan dan warung di sebelah selatan pasar telah dibongkar Minggu (30/11).
Sejak Jumat (28/11), para pemilik warung telah mengosongkan bangunan permanen yang sudah puluhan tahun mereka manfaatkan utuk berjualan. Atap serta tembok bangunan juga sudah mulai dirobohkan.
Kepala Dusun (Kadus) Klontang Rahmad Hidayat menjelaskan, urgensi pembangunan drainase tersebut adalah masalah genangan yang menahun.
“Drainasenya tidak hidup, sedangkan posisinya ada di bawah pertokoan tersebut. Mau tidak mau kita harus mengajukan surat pembongkaran kepada para pedagang,” ujarnya.
Setiap kali hujan lebat melanda, jalan raya di depan pasar tersebut itu selalu tergenang air.
Bahkan tidak jarang kondisi itu mengakibatkan kemacetan panjang lantaran pengguna jalan harus berebut mencari jalan.
“Harapannya masalah genangan ini segera terselesaikan,” harap Hidayat.
Menurut Hidayat, sebelumnya pemerintah desa setempat sudah mengajukan pelebaran jalan di area tersebut.
Sejak sebelum pandemi Covid-19 lalu pengajuan pelebaran jalan sudah kerap dilakukan.
“Namun melihat urgensinya, sepertinya lebih penting pembangunan drainase dan ini segera dilakukan,” kata pria yang karib disapa Dayat tersebut.
Dayat menyebut, 18 pedagang yang diminta pindah seluruhnya sudah menerima permohonan tersebut. Sebab sejak puluhan tahun lalu para pedagang menempati area sempadan jalan provinsi.
“Awalnya warga meminta ganti untung, namun kami jelaskan seperti apa aturannya. Alhamdulillah warga menerima dan saat ini sudah mulai mencari lokasi berjualan baru,” tuturnya.








