The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Banyuwangi Movement Shares, One way to overcome the problem of poverty

Banyuwangi-Banyuwangi movements,-wrong-one-way-to-overcome-poverty
Banyuwangi Movement Shares, One way to overcome the problem of poverty
Banyuwangi Friday, 24 January 2025 16:10 WIB

Gerakan Banyuwangi Berbagi kembali dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi, Friday, January 2025. Gerakan ini dilakukan dengan cara gotong royong melibatkan berbagai stakeholder untuk bersama-sama mengulurkan tangan membantu sesama.

Gerakan Banyuwangi Berbagi tersebut melibatkan pemkab, TNI, Police, dan instansi vertikal. Ada juga dari pihak BUMN, BUMD dan kalangan organisasi profesi dan pengusaha di Banyuwangi.

“Dengan gotong royong, kami meyakini penanganan kemiskinan di Banyuwangi akan lebih cepat,” jelas Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Poverty in Banyuwangi, menurut Ipuk Fiestiandani, tercatat paling rendah sepanjang sejarah. Berdasarkan data BPS per 2024, kemiskinan di Banyuwangi tercatat 6,54 percent. “Meski rendah, bukan berarti kita berpuas. Kita harus menekan ini secara serius dan sistematis," he explained.

Gerakan Banyuwangi Berbagi menjadi salah satu instrumen mengatasi penanganan kemiskinan. Mengacu data kemiskinan yang berbasis by name by address, akan lebih sistematis dalam melakukan intervensi. Semua yang terlibat dalam Gerakan Banyuwangi Berbagi ini, mendapatkan sasaran masing-masing yang ada di data.

Semua dibagi habis. So, tidak ada yang terlewat atau disalurkan sembarangan,” tegas Ipuk Fiestiandani.

Banyuwangi Berbagi ini melibatkan ribuan pihak dengan sasaran sekitar 18 ribu warga pra sejahtera. Mereka berbagi sembako dengan warga miskin sesuai dengan pembagiannya. Meanwhile, program ini dirancang untuk tiga bulan ke depan.

Sebagaimana kita ketahui, di awal tahun seperti ini, Bansos dari pemerintah belum turun. So, aksi solidaritas seperti ini bisa menjadi solusi,” beber Ipuk Fiestiandani.

Tidak hanya mendapatkan sembako, dalam gerakan tersebut, juga dilakukan evaluasi kondisi keluarga penerima bantuan. Mulai dari sosial, kesehatan hingga akses pendidikannya. Berbagai perkembangan tersebut akan dipantau melalui aplikasi Smart Kampung.

“Dengan data yang real time seperti ini, kita bisa melakukan penanganan secara tepat dan terukur,” ujar bupati.

Read Also

Like