Journalist Report TribunJatim.com, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Saat ini masuk musim panen buah naga in the Regency Banyuwangi, East Java.
Para petani waswas terkait penurunan harga buah naga di pasaran.
Dalam beberapa pekan terakhir, harga buah naga anjlok hingga 50 percent.
Sugiarto (32), petani buah naga asal Desa Kedungsari, Tegaldlimo . District, menjelaskan, harga buah naga sebelumnya berada di kisaran harga normal, i.e. Rp 10 thousand per kilogram (kg).
Harga tersebut didapat pada awal musim panen.
“Sekarang harganya anjlok hanya tinggal Rp 5 thousand per kg,” kata Sugiarto, Monday (13/2/2023).
Hal ini membuat para petani khawatir, karena musim panen masih terus berjalan.
Mereka waswas apabila harga buah naga terus anjlok.
Dengan harga saat ini, keuntungan para petani buah naga bisa dikatakan menipis. Jika harga kembali turun, mereka bakal merugi, karena harga jual lebih kecil ketimbang nilai produksi.
Salah satu yang petani buah naga khawatirkan adalah anjloknya harga buah naga seperti musim panen raya tahun 2019.
At that time, harga buah tersebut hanya Rp 1.500 per kg.
Dampaknya saat itu, banyak petani kelimpungan. Bahkan banyak dari mereka memilih untuk membuang hasil panennya dari pada menjualnya.
Read too: Stok Beras di Malang Raya Diprediksi Aman hingga Panen Raya Maret 2023 Mendatang
According to Sugiarto, turunnya harga buah naga dipengaruhi oleh stok yang melimpah.
Kualitas buah di berbagai tempat pusat pertanian buah naga relatif bagus.
“Sekarang stoknya di pasaran melimpah. Dan tidak ada kepastian stabilitas harga buah naga pascapanen,” he continued.
Tidak adanya kepastian harga itu membuat para petani buah naga selalu merasa ketar-ketir setiap kali musim panen raya.
“Harga sekarang ini turun, tapi masih ada untungnya, meski sedikit. Kalau nanti turun lagi, para petani cuma bisa pasrah,” he continued.