Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Status Vulkanik Gunung Ijen Meningkat, BKSDA Jawa Timur Tutup Sementara Aktivitas Wisata

status-vulkanik-gunung-ijen-meningkat,-bksda-jawa-timur-tutup-sementara-aktivitas-wisata
Status Vulkanik Gunung Ijen Meningkat, BKSDA Jawa Timur Tutup Sementara Aktivitas Wisata

RadarBanyuwangi.id – Meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Ijen di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso ditindaklanjuti oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Pihak BKSDA langsung mengeluarkan surat edaran bernomor SE.1289/K2/BIDTEK.1/KSA/07/2024 tentang Penutupan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen.

Melalui edaran tersebut, BKSDA Jawa Timur melakukan penutupan sementara kegiatan kunjungan wisatawan ke Gunung Ijen mulai Jumat (12/7) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: Peningkatan Aktivitas Gunung Ijen: Warga Diminta Waspada, Apa yang Terjadi?

Sebelumnya, Gunung Ijen, yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengalami peningkatan aktivitas yang signifikan.

Sejak awal tahun 2024 hingga pertengahan Juli, gunung ini menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik.

Pada periode 1 Januari 2024 hingga 12 Juli 2024, gunung ini terpantau jelas hingga tertutup kabut.

Baca Juga: Tinjau Gladi Bersih BEC 2024, Bupati Ipuk Beri Nilai Performer Nyaris Sempurna

Asap kawah terlihat berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga setinggi 300 meter dari puncak.

Pengukuran suhu air kawah pada 30 Juni 2024 menunjukkan suhu 34 derajat celcius. 

Jumlah gempa vulkanik dangkal dan gempa vulkanik dalam cenderung menurun, namun gempa lainnya berfluktuasi normal. 

Baca Juga: Dijamin! MPLS Di SMAGI Taruna Bangsa Lebih Menyenangkan dan Anti Perundungan

Teramati 424 kali gempa hembusan, 12 kali tremor non-harmonik, 3 kali gempa tornillo, 8 kali gempa low frequency, 259 kali gempa vulkanik dangkal, 25 kali gempa vulkanik dalam, 45 kali gempa tektonik lokal, 4 kali gempa terasa, 294 kali gempa tektonik jauh, dan 192 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-7 milimeter. 

Peningkatan aktivitas di Kawah Ijen sering ditandai oleh perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi hijau keputih-putihan, akibat tekanan gas yang kuat dari dasar danau.


Page 2

Kondisi meningkatnya aktivitas juga memunculkan gelembung-gelembung gas di permukaan air kawah.

Rekaman RSAM sejak awal 2023 menunjukkan pola fluktuatif dan cenderung meningkat.

Pada 12 Juli 2024, peningkatan energi signifikan teramati bersamaan dengan meningkatnya amplitudo tremor menerus.

Baca Juga: Polling Cabup Favorit Pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi, Supriyadi Dekati Ranking 3, Karyono Salip Lukman

Gempa tremor meningkat fluktuatif pada 12 Juli 2024 dengan amplitudo 5-25 milimeter dan mencapai >46 milimeter (overscale) pada malam harinya.

Bahaya utama yang ditimbulkan adalah gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah dan erupsi freatik yang dapat terjadi tanpa peringatan visual atau kegempaan.

Mengingat kondisi ini, tingkat aktivitas Gunung Ijen dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) mulai 12 Juli 2024 pukul 22.00 WIB.

Baca Juga: Jadi AgenBRILink, Wanita Hebat ini Terus Berinovasi Bawa Manfaat ke Masyarakat Sekitar

Rekomendasi bagi masyarakat adalah menghindari area bibir kawah dan dasar kawah Ijen, tidak menginap di Kawah Ijen dalam radius 1,5 kilometer, dan selalu waspada terhadap aliran gas vulkanik yang berbahaya.

Jika tercium bau gas menyengat, disarankan menggunakan masker atau kain basah sebagai penutup pernapasan.

Pemerintah daerah, BPBD, dan BKSDA diimbau untuk terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ijen dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (*)


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Ijen di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso ditindaklanjuti oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Pihak BKSDA langsung mengeluarkan surat edaran bernomor SE.1289/K2/BIDTEK.1/KSA/07/2024 tentang Penutupan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen.

Melalui edaran tersebut, BKSDA Jawa Timur melakukan penutupan sementara kegiatan kunjungan wisatawan ke Gunung Ijen mulai Jumat (12/7) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: Peningkatan Aktivitas Gunung Ijen: Warga Diminta Waspada, Apa yang Terjadi?

Sebelumnya, Gunung Ijen, yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengalami peningkatan aktivitas yang signifikan.

Sejak awal tahun 2024 hingga pertengahan Juli, gunung ini menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik.

Pada periode 1 Januari 2024 hingga 12 Juli 2024, gunung ini terpantau jelas hingga tertutup kabut.

Baca Juga: Tinjau Gladi Bersih BEC 2024, Bupati Ipuk Beri Nilai Performer Nyaris Sempurna

Asap kawah terlihat berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga setinggi 300 meter dari puncak.

Pengukuran suhu air kawah pada 30 Juni 2024 menunjukkan suhu 34 derajat celcius. 

Jumlah gempa vulkanik dangkal dan gempa vulkanik dalam cenderung menurun, namun gempa lainnya berfluktuasi normal. 

Baca Juga: Dijamin! MPLS Di SMAGI Taruna Bangsa Lebih Menyenangkan dan Anti Perundungan

Teramati 424 kali gempa hembusan, 12 kali tremor non-harmonik, 3 kali gempa tornillo, 8 kali gempa low frequency, 259 kali gempa vulkanik dangkal, 25 kali gempa vulkanik dalam, 45 kali gempa tektonik lokal, 4 kali gempa terasa, 294 kali gempa tektonik jauh, dan 192 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-7 milimeter. 

Peningkatan aktivitas di Kawah Ijen sering ditandai oleh perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi hijau keputih-putihan, akibat tekanan gas yang kuat dari dasar danau.