ngopibareng.id
Karnaval seni budaya kontemporer Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 mampu menggerakkan ekonomi. Berdasarkan data dari Bank Indonesia Cabang Jember, total omset yang didapat UMKM selama event yang digelar pada 10-13 Juli 2025 itu mencapai lebih dari Rp1,17 miliar.
“Alhamdulilah, para pelaku UMKM di Banyuwangi mendapat berkah selama gelaran BEC. Inilah tujuan dari digelarnya Banyuwangi Festival seperti BEC memberikan dampak langsung pada masyarakat,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis, 17 Juli 2025.
Selama pelaksanaan BEC, Pemkab Banyuwangi memberikan kesempatan kepada UMKM untuk meningkatkan pendapatan. Salah satunya melalui Sekarkijang Creative Fest 2025 yang didukung Bank Indonesia Kantor Jember. Puluhan UMKM binaan diberi ruang untuk menjual produk-produknya selama pelaksanaan rangkaian BEC.
Tidak hanya itu, Pemkab juga memperbolehkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan UMKM berjualan di trotoar sepanjang rute yang dilalui BEC. Kebijakan ini untuk memberikan kesempatan pada pelaku usaha kecil mendapat dampak dari gelaran BEC.
“Ini belum termasuk peningkatan pendapatan dari warung-warung kuliner, penginapan, dan pelaku wisata lainnya yang juga mendapat dampak positif dari gelaran BEC,” katanya.
Ipuk menambahkan, hotel maupun homestay juga kedatangan banyak tamu. Jumlahnya bisa 2 hingga 3 kali lipat dari hari biasa.
“Banyuwangi Festival bukan sekedar atraksi, tapi multiplier effectnya ke rakyat Banyuwangi itu yang kami harapkan,” terangnya.
Baca Juga
Ipuk mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan mendukung kesuksesan acara tahunan yang masuk dalam jajaran Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata tersebut.
“BEC adalah panggung budaya sekaligus ruang tumbuhnya ekonomi rakyat. Semoga tahun depan bisa lebih meriah, lebih berdampak, dan terus menjadi kebanggaan Banyuwangi,” ujarnya.
Kepala BI Jember, Gunawan, pencapaian UMKM selama BEC 2025 ini meningkat 300 persen dari gelaran BEC sebelumnya. Dengan suksesnya gelaran BEC 2025, Gunawan berharap tahun depan ajang ini bisa digelar lebih meriah lagi.
“Antusias masyarakat yang luar biasa atas gelaran BEC, membuat banyak UMKM berhasil menjual produk mereka,” jelasnya.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, menambahkan, kontribusi ekonomi tersebut datang dari berbagai sektor. Tidak hanya omset UMKM, okupansi hotel, transaksi kuliner, hingga belanja oleh-oleh dan layanan transportasi.
“Kegiatan ini mendorong ekonomi dari hulu ke hilir. Tidak hanya pelaku UMKM tercatat juga peningkatan omset di sektor lainnya seperti hotel, homestay, serta warung makan dan pusat oleh-oleh yang ramai dikunjungi wisatawan,” ujarnya.