RadarBanyuwangi.id – Lewis Hamilton mengakui bahwa Ferrari SF-25 terasa sulit dikendalikan saat sesi kualifikasi GP China, membuatnya hanya mampu finis di P5 setelah sebelumnya tampil gemilang di Sprint.
Pembalap tujuh kali juara dunia itu sempat mencuri perhatian di Shanghai dengan merebut pole position di Sprint Qualifying dan mengubahnya menjadi kemenangan dominan di Sprint Race.
Namun, ketika sesi kualifikasi utama tiba, kecepatannya menurun drastis, yang menurutnya disebabkan oleh perubahan set-up yang membuat mobil jadi tidak stabil.
Baca Juga: Pelabuhan Gilimanuk Selalu Padat 3 Kali Setahun, Tahun Ini Diprediksi Antre Lebih Parah
“Kami optimistis di awal, tapi setelah beberapa perubahan kecil, mobil jadi terasa sangat tidak stabil,” ujar Hamilton.
“Saya rasa angin juga bertambah kencang, membuat mobil lebih sulit dikendalikan dan sulit menyatukan satu putaran yang sempurna,” ungkapnya.
Ketika ditanya apa yang masih kurang dari mobil Ferrari, Hamilton menjelaskan bahwa keseimbangan mobil tidak konsisten dari tikungan ke tikungan, membuatnya sulit untuk diprediksi.
Baca Juga: KAI Ungkap Rahasia Hemat Air, Teknologi Ini Bikin Konsumsi Turun Drastis
“Kamu ingin mobil yang bisa diandalkan, yang tidak tiba-tiba mengalami oversteer atau understeer saat menyerang tikungan. Ketika mobilnya tidak bisa diprediksi, kamu tidak punya harapan,” katanya.
Sementara itu, rekan setimnya, Charles Leclerc, harus puas start di P6, sedikit lebih lambat dari Hamilton.
Ia mengakui bahwa performanya sudah maksimal, tetapi tetap kalah dari sang juara dunia. “Saya merasa sudah memberikan yang terbaik, tetapi Lewis tetap lebih baik hari ini,” kata Leclerc.
Baca Juga: Sambut Arus Mudik Lebaran, ASDP Indonesia Siapkan 54 Kapal Feri di Selat Bali
“Kami harus memahami mengapa performa kami turun dibandingkan Sprint, karena pagi ini kami jauh lebih cepat,” pungkasnya. (*)
