Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ijen Geopark Resmi Gabung Unesco Global Geopark, Banyuwangi Jadi Wisata Internasional

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

NASKAH IDIjen Geopark secara resmi telah diakui sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG), menurut keputusan yang diumumkan dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Perancis pada Rabu (24 Mei 2023). Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengungkapkan kegembiraannya,

“Alhamdulillah, setelah melalui berbagai proses dan sidang, Ijen Geopark secara resmi menjadi anggota UGG. Hal ini didasarkan pada surat resmi dan pengumuman yang diunggah di situs web UNESCO,” kata Ipuk pada Kamis (25/5/2023).

Sebagai anggota UGG, Geopark Ijen bergabung dengan 195 situs UGG lainnya yang tersebar di 48 negara. Pada tahun ini, terdapat 18 situs geologi lain yang baru ditambahkan ke daftar tersebut, termasuk Caçapava (Brazil), Lavreotiki (Yunani), Aras (Iran), Hakusan Tedorigawa (Jepang), dan beberapa situs geologi dunia lainnya.

Baca Juga: Banyuwangi Punya Lab Polusi Sampah Plastik Pertama di Indonesia

Ipuk berharap, dengan ditetapkannya Ijen sebagai anggota UGG, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Banyuwangi akan semakin meningkat. Hal ini diharapkan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Banyuwangi dan memperkuat kebudayaan lokal.

Ijen Geopark terdiri dari beberapa situs yang tersebar di dua wilayah, yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Salah satu keunggulan utama dari Geopark Ijen adalah keindahan Gunung Ijen yang menyoroti tiga komponen pariwisata, yaitu geologi, biologi, dan budaya.

Abdillah Baraas, Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Banyuwangi, menyebutkan bahwa pada tahap penilaian sebelumnya, Ijen Geopark berhasil mencapai skor tinggi sebesar 872.

“Meskipun begitu, kita tetap harus bekerja keras dan melakukan perbaikan di berbagai aspek agar status UGG ini dapat dipertahankan saat menjalani revalidasi pada tahun 2026 mendatang. Tentu saja, kolaborasi dengan pihak terkait sangat diperlukan,” ujar Abdillah.

Abdillah mengungkapkan bahwa upaya untuk mengembangkan dan mempertahankan Ijen UGG harus dilakukan secara holistik. Hal ini tidak bisa dilakukan secara sepihak, melainkan melibatkan peran dari berbagai pihak.

Dia juga menekankan bahwa di Banyuwangi, program-program yang telah berjalan akan terus dilanjutkan. Ini termasuk kegiatan edukasi di sekolah-sekolah, pemberdayaan masyarakat, pelatihan geowisata, pengembangan produk berbasis geologi, serta aspek konservasi.

“Ke depan, ada beberapa hal yang akan kita tingkatkan. Di antaranya, transportasi publik menuju destinasi wisata dan situs geopark bagi para wisatawan. Juga, pengembangan network,” urainya.

Selain Ijen Geopark, ada tiga tempat lain yang berasal dari Indonesia yang mendapatkan UGG. Yakni, Geopark Maros (Pangkep), Merangin (Jambi), dan Raja Ampat (Papua). “Penyerahan sertifikat UGG dari UNESCO akan diserahkan pada September mendatang di Maroko,” pungkasnya. (*)

source

Kata kunci yang digunakan :