Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos, Agen Perlinsos di Banyuwangi Mulai Jalani Pelatihan

jadi-pilot-project-digitalisasi-bansos,-agen-perlinsos-di-banyuwangi-mulai-jalani-pelatihan
Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos, Agen Perlinsos di Banyuwangi Mulai Jalani Pelatihan

ngopibareng.id

Ratusan agen Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) Banyuwangi menjalani pelatihan. Para Agen Pelinsos ini dibekali materi untuk dapat memahami penggunaan portal perlinsos. Karena digitalisasi Perlinsos ini dirancang agar bansos lebih tepat sasaran dan lebih akurat.

Pelatihan Agen Pelinsos ini dilakukan menyusul ditunjuknya Kabupaten Banyuwangi sebagai pilot project digitalisasi program Perlinsos nasional oleh Pemerintah Pusat. Program ini merupakan mandat dari Presiden Prabowo kepada Menteri Sosial dan Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah (KPTDP) untuk meningkatkan ketepatsasaran bantuan sosial.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Pemkab Banyuwangi siap mendukung semua persiapan pelaksanaan Pilot Project program Digitalisasi Bansos di Banyuwangi. Termasuk menggerakkan petugas sebagai agen untuk mendampingi warga yang tidak memiliki akses.

“Kami bersepakat agen tidak hanya pendamping dari PKH dan TKSK, namun kader Dasa Wisma hingga operator desa juga akan kami latih sebagai agen bagi warga yang tidak mendaftar mandiri. Jadi warga tidak perlu bingung mencari siapa pendamping PKH di wilayahnya, namun bisa langsung ke desa,” jelasnya, Sabtu, 13 September 2025.

Tenaga Ahli Menteri Sosial, Andy Kurniawan, mengatakan, ada tiga pesan kunci Presiden kepada kepada Menteri Sosial. Yakni Pemanfaatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), Sekolah Rakyat, dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran.

Sejumlah persiapan telah dilakukan. Salah satunya melatih ratusan Agen Perlinsos untuk dapat memahami penggunaan portal perlinsos.

Digitalisasi Perlinsos dirancang agar bansos lebih tepat sasaran dan lebih akurat. Dalam Portal Perlinsos masyarakat bisa mendaftar mandiri, baik melalui HP sendiri atau dibantu oleh gabungan Pendamping PKH dan TKSK yang tergabung dalam agen perlinsos.

“Sistem ini dirancang agar memudahkan masyarakat dalam mendaftar program bantuan sosial dan Agen Perlinsos dalam membantu pendaftaran masyarakat yang membutuhkan pendampingan,” terangnya.

Agen Perlinsos di Banyuwangi terdiri dari 167 Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan 25 tenaga sosial kesejahteraan kecamatan (TKSKl. Mereka dilatih intensif oleh tim Gugus Tugas KPTDP. Bimtek Training Of Trainer (TOT) tersebut dilakukan selama tiga hari di Banyuwangi pada 9 hingga 11 September 2025.

“Kita intensifkan pendampingan ke pendamping PKH, TKSK, tim Resolution Center Kabupaten Banyuwangi. Karena rencana pendaftaran untuk masyarakat Banyuwangi nanti di akhir September. Jadi kita lakukan mulai persiapkan dari sekarang,” kata PMO Gugus Tugas Digitalisasi Bansos Digital, Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Fathur Rahman Utomo.

Pendaftaran ini untuk bansos tahun 2026. Kalau tahun 2025 penetapan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) masih menggunakan metode yang saat ini berlaku.

Lebih jauh dijelaskan, proses pilot project ini terdiri dari empat tahap. Mulai dari masyarakat mendaftarkan diri, proses seleksi, pemberitahuan hasil, sampai melakukan sanggahan bila ada warga yang menyanggah.

Salah satu proses penting dalam pilot project ini adalah fase seleksi. Para pakar kemiskinan akan merumuskan formulasi kriteria kelayakan berdasarkan data-data kementerian dan lembaga lain yang tergabung untuk menguatkan DTSEN.

”Selain Portal Perlinsos memudahkan pendaftaran, Bapak/Ibu Agen Perlinsos tidak perlu berusaha menjelaskan alasan kenapa pendaftar nanti diterima atau ditolak. Bapak/Ibu cukup fokus pada registrasi saja, kelayakan akan ditentukan oleh sistem yang formulanya dibantu oleh para pakar kemiskinan, yang nantinya akan dievaluasi secara bertahap” ujar Principal Govtech Expert, Dewan Ekonomi Nasional, Rahmat Danu Andika.

Pada tahap pemberitahuan hasil, pendaftar program bansos akan mendapatkan notifikasi diterima atau tidaknya sebagai penerima bansos melalui Portal Perlinsos lengkap dengan alasan kenapa tidak menerima. Bagi warga yang dinyatakan tidak layak menerima, akan diberi kesempatan untuk menyanggah.

“Kami memberikan kesempatan untuk menyanggah. Sudah kami atur di program ini,” tambah Andika.

Salah satu pendamping PKH yang mengikuti bimtek, Tanti, mengatakan, program ini sangat mudah diakses dan memudahkan masyarakat serta pendamping.

“Pendaftaran cukup satu-dua menit, warga sudah bisa mendaftar. Nanti tinggal menunggu hasilnya sekitar satu bulan,” kata pendamping asal Kecamatan Glagah ini.