Tayang: Kamis, 25 Juli 2024 14:54 WIB

Istimewa/TribunJatim.com
Balapan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) memasuki etape terakhir, Kamis (25/7/2024). Pembalap harus bisa menaklukkan jalur neraka King of Mountain (KOM) yang merupakan tersulit di Asia, yakni Gunung Ijen.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Balapan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) memasuki etape terakhir, Kamis (25/7/2024).
Pembalap harus bisa menaklukkan jalur neraka King of Mountain (KOM) yang merupakan tersulit di Asia, yakni Gunung Ijen.
Track ke Gunung Ijen salah satu yang paling menantang dan paling sulit di Asia.
“Banyak pembalap dari berbagai negara datang untuk menaklukkan Ijen,” kata Race Director ITdBI, Jamaludin Mahmud.
Berdasarkan pengalaman dari delapan gelaran Tour de Banyuwangi Ijen, banyak pembalap yang rontok saat melalui lintasan Gunung Ijen.
Karena itu, pembalap yang berhasil menjadi yang tercepat di etape ini, hampir pasti keluar sebagai juara Tour de Banyuwangi Ijen.
Etape keempat memiliki jarak lintasan 167,8 kilometer (km) dengan mengambil titik start di Pantai Marina Boom Banyuwangi dan finish di Paltuding Gunung Ijen.
Rute ini didominasi dengan tanjakan naik-turun. Jalur flat relatif minim jika dibandingkan tiga etape sebelumnya.
Usai lepas dari titik start, para rider bakal melewati jalur mendatar di kilometer awal.
Setelahnya, mereka bakal diuji dengan tanjakan awal di KOM 13 Pesucen di Kecamatan Giri.
Baca juga: Tour de Banyuwangi Ijen 2024, Pembalap Indonesia Bikin Kejutan, Imam Nangis Rebut Ijen Sulfur Jersey
Berikutnya, pembalap kembali melintasi jalur datar dengan tiga titik sprint, yakni di KM 61,4 RTH Maron Genteng, KM 87,5 Jajag, dan KM 128,1 Pakis.
Para pembalap sprinter harus memanfaatkan momentum di rute-rute ini.
Setelahnya, para rider harus mulai menyiapkan diri di jalur tanjakan.