NASKAH ID – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023, SMP Negeri 2 Glagah, Banyuwangi, mengadakan studi visit yang menarik ke Agro Wisata Tamansuruh (AWT) pada Kamis 27 Juli lalu.
Study visit tersebut diikuti dengan antusias oleh siswa-siswi dari semua kelas, dari kelas 7 hingga kelas 9.
Menariknya, selama studi visit, para guru mengadakan kompetisi vlog dan pagelaran kesenian adat Osing Banyuwangi yang menambah keseruan acara.
Kegiatan study visit siswa-siswi SMPN 2 Glagah Banyuwangi pada Hari Anak Nasional 2023. (FOTO: Istimewa)
Kepala sekolah SMPN 2 Glagah, Karyono, menekankan bahwa studi visit ini merupakan implementasi nyata dari kurikulum merdeka belajar. Yakni dengan karakteristik profil pelajar Pancasila, yang mengutamakan kemandirian, gotong-royong, kebinekaan global, berpikir kritis, dan kreativitas.
“Melalui studi visit ini, kami berharap dapat membantu mengembangkan kemandirian belajar siswa, sekaligus mendorong kreativitas mereka dalam mengeksplorasi aspek-aspek kehidupan nyata,” ungkapnya.
Kegiatan study visit siswa-siswi SMPN 2 Glagah Banyuwangi pada Hari Anak Nasional 2023. (FOTO: Istimewa)
Kegiatan studi visit ini dimulai dengan talkshow menarik bertajuk “ekoliterasi” yang menghadirkan narasumber Ikomatun Nadipah, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Glagah.
Nadipah menjelaskan tentang sejarah AWT dan potensi-potensi menarik yang terdapat di dalamnya. Disini para siswa diajak untuk berinteraksi sekaligus berdiskusi tentang materi tersebut.
Menyampaikan apresiasi dari Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Nadipah menyatakan dukungannya terhadap program studi visit yang diadakan oleh SMPN 2 Glagah.
Kegiatan study visit siswa-siswi SMPN 2 Glagah Banyuwangi pada Hari Anak Nasional 2023. (FOTO: Istimewa)
Menurutnya, kegiatan ini merupakan dukungan nyata dalam upaya pemerintah untuk menjadikan AWT sebagai objek pariwisata nasional.
Setelah mendengarkan paparan yang menarik, para siswa terlibat dalam diskusi kelompok (FGD) bersama wali kelas masing-masing.
Selanjutnya, mereka ditantang untuk membuat konten menarik untuk kompetisi vlog yang kemudian diunggah di media sosial sekolah.
