Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lepas 70 Tukik di Pantai Boom

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

lepasBANYUWANGI – Sebanyak 70 tukik (anak penyu) dilepas di Pantai Boom, Banyuwangi, sekitar pukul 06.30 kemarin. Puluhan tukik tersebut murni berasal dari penetasan semi alami di Pantai Boom yang ditangani Banyuwangi Sea Turtle Foundation (Yayasan Penyu Banyuwangi). Pelepas-liaran puluhan tukik tersebut diikuti kepala Divisi Regional (Divre) Perum Perhutani Jawa Timur, Imam Sanjoyo didampingi beberapa administratur Kesatuan Pemangku Hutan (Adm KPH) se-Jatim.

Hadir pula Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi, Kepala Kelurahan Kampung Mandar Bambang Purwanto, para relawan yayasan penyu, dan warga pengujung Pantai Boom. Usai pelepasan tukik jenis lekang (penyu abu-abu) tersebut, Perum Perhutani Divre Jatim langsung mengadopsi ratusan butir telur penyu kepada Yayasan Penyu Banyuwangi. Donasi awal dari Perum Perhutani Divre Jatim itu senilai Rp 3 juta. ”Secara pribadi, saya tambah Rp 2 juta,” ujar Kadivre Perhutani Jatim, Imam Sanjoyo. 

Tak lama kemudian, Imam secara spontan mengajak beberapa adm KPH Perhutani peduli pelestarian satwa langka tersebut. Dalam acara tersebut, tampak hadir adm KPH Perhutani Banyuwangi Barat, adm KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, adm KPH Perhutani Probolinggo, adm KPH Perhutani Malang, adm KPH Perhutani Bondowoso, dan adm KPH Perhutani Kediri. ”Ada yang mau nambah lagi?” tantang Imam Sanjoyo.

Secara spontan, beberapa administratur KPH Perhutani tersebut ikut mendonasikan dana untuk pelestarian penyu di pantai timur Banyuwangi itu. Dari Perhutani Divre Jatim, Kadivre Imam Sanjoyo, para adm KPH Perhutani, dan donatur lain, terkumpul Rp.10,5 juta. Imam Sanjoyo mengatakan, penyu di Banyuwangi sangat potensial dilestarikan. Karena itu, melestarikan penyu bukan hanya tugas pihak-pihak tertentu. Pelestarian satwa langka itu merupakan tugas semua pihak. ”Masyarakat juga berkewajiban ikut menjaga,” ujarnya. 

Sementara itu, Pembina BSTF, Wiyanto Haditanojo mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelepas liaran tukik di Pantai Boom kemarin. Dengan begitu, harapan untuk melestarikan penyu yang terancam punah itu bisa tercapai. Terkait dengan bantuan tersebut, Wiyanto mengaku akan digunakan untuk mengadopsi telur serta biaya perawatan tukik yang sudah menetas. Sebab, setelah menetas, tukik yang belum dilepas itu membutuhkan perawatan yang tidak sedikit. ”Sekarang ini ada sekitar 200 ekor yang baru saja menetas.  Karena harus menunggu momen yang tepat untuk pelepasan, tentu kita akan rawat dulu,” jelas Wiyanto. (radar)