Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Manajemen Emosi Orang Tua dan Guru Diangkat Menjadi Tema Parenting

manajemen-emosi-orang-tua-dan-guru-diangkat-menjadi-tema-parenting
Manajemen Emosi Orang Tua dan Guru Diangkat Menjadi Tema Parenting

RadarBanyuwangi.id – Berkembangnya dunia Teknologi Informasi (TI) diiringi dengan mudahnya akses ke media digital, terutama media sosial sangat memengaruhi perilaku anak.

Akhir-akhir ini terdapat banyak konten yang viral tentang menipisnya unggah-ungguh atau sopan santun anak kepada orang tua, anak kepada guru maupuan anak kepada sesama temannya.

Selaku lembaga yayasan pendidikan dan dakwah Islam (YPDI) Al Qomar tentunya turut berpartisipasi dalam menanggulangi, mencegah dan mengatasi problematika tersebut.

Akan tetapi YPDI Al Qomar yang membawahi lembaga pendidikan Kelompok Bermain/Taman Kanak-kanak (KB/TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki keterbatasan dalam hal tersebut.

WhatsApp-Image-2025-02-17-at-150307-3077

Yang dimaksud adalah, interaksi guru dengan peserta didik selama belajar di sekolah tidak sampai 25 persen dari waktu keseharian anak.

Sisanya anak akan berinteraksi dengan teman, lingkungan tinggal dan tentu saja keluarga.

Menyikapi hal tersebut YPDI Al Qomar menyelenggarakan Seminar Parenting dengan tema Manajemen Emosi Orang Tua dan Guru Dalam Mendidik Anak.

Seminar ini dilaksanakan di Aula Hotel Tanjung Asri pada Sabtu (15/2) kemarin.

WhatsApp-Image-2025-02-17-at-150417-4003

Tidak tanggung-tanggung, YPDI Al Qomar mengundang trainer nasional yakni Misbahul Munir.

Beliau adalah Komisaris Utama PT. Kuanta, sekaligus narasumber Risalah Hati di media televisi nasional Net.TV.

Ketua YPDI Al Qomar Siti Mafrochatin Ni’mah menuturkan seminar parenting ini tidak hanya ditujukan kepada orang tua saja tetapi juga guru.

“Karena keduanya memiliki peran penting dalam membentuk, mengembangkan dan mengarahkan karakter serta potensi anak didik,” ujar Ni’mah.

Walaupun waktu berinteraksi di sekolah hanya sekitar 4 – 5 jam saja.

Tidak sampai seperempat waktu sehari anak-anak beraktifitas.

Melalui seminar ini pula diharapkan ada kesamaan pandangan antara guru dan wali murid dalam berinteraksi kepada anak.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Berkembangnya dunia Teknologi Informasi (TI) diiringi dengan mudahnya akses ke media digital, terutama media sosial sangat memengaruhi perilaku anak.

Akhir-akhir ini terdapat banyak konten yang viral tentang menipisnya unggah-ungguh atau sopan santun anak kepada orang tua, anak kepada guru maupuan anak kepada sesama temannya.

Selaku lembaga yayasan pendidikan dan dakwah Islam (YPDI) Al Qomar tentunya turut berpartisipasi dalam menanggulangi, mencegah dan mengatasi problematika tersebut.

Akan tetapi YPDI Al Qomar yang membawahi lembaga pendidikan Kelompok Bermain/Taman Kanak-kanak (KB/TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki keterbatasan dalam hal tersebut.

WhatsApp-Image-2025-02-17-at-150307-3077

Yang dimaksud adalah, interaksi guru dengan peserta didik selama belajar di sekolah tidak sampai 25 persen dari waktu keseharian anak.

Sisanya anak akan berinteraksi dengan teman, lingkungan tinggal dan tentu saja keluarga.

Menyikapi hal tersebut YPDI Al Qomar menyelenggarakan Seminar Parenting dengan tema Manajemen Emosi Orang Tua dan Guru Dalam Mendidik Anak.

Seminar ini dilaksanakan di Aula Hotel Tanjung Asri pada Sabtu (15/2) kemarin.

WhatsApp-Image-2025-02-17-at-150417-4003

Tidak tanggung-tanggung, YPDI Al Qomar mengundang trainer nasional yakni Misbahul Munir.

Beliau adalah Komisaris Utama PT. Kuanta, sekaligus narasumber Risalah Hati di media televisi nasional Net.TV.

Ketua YPDI Al Qomar Siti Mafrochatin Ni’mah menuturkan seminar parenting ini tidak hanya ditujukan kepada orang tua saja tetapi juga guru.

“Karena keduanya memiliki peran penting dalam membentuk, mengembangkan dan mengarahkan karakter serta potensi anak didik,” ujar Ni’mah.

Walaupun waktu berinteraksi di sekolah hanya sekitar 4 – 5 jam saja.

Tidak sampai seperempat waktu sehari anak-anak beraktifitas.

Melalui seminar ini pula diharapkan ada kesamaan pandangan antara guru dan wali murid dalam berinteraksi kepada anak.