Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lentera Banyuwangi dan Sniper Inklusi, Inovasi Baru Layanan Kesehatan dan Penanganan Kemiskinan

lentera banyuwangi-dan-sniper-inklusi,-inovasi-baru-layanan-kesehatan-dan-penanganan-kemiskinan
Lentera Banyuwangi dan Sniper Inklusi, Inovasi Baru Layanan Kesehatan dan Penanganan Kemiskinan
Banyuwangi Selasa, 24 Juni 2025 19:58 WIB

Banyuwangi kembali meluncurkan dua inovasi layanan publik. Masing-masing Lentera  Banyuwangi dan Sniper Inklusi. Menariknya, dua inovasi layanan terintegrasi dalam aplikasi Smart Kampung dan berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kedua layanan ini semakin melengkapi beragam layanan publik yang ada dalam aplikasi Smart Kampung.

Inovasi ini diluncurkan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di ruang Rempeg Jogopati, Selasa, 24 Juni 2025. Hadir dalam launching tersebut perwakilan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pemprov Jatim, Margo Yuwono dan Sobirin.

Dua inovasi itu merupakan pemikiran ASN Pemkab Banyuwangi yang menempuh Diklat PIM 2. Sniper inklusi digagas oleh Kadinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, sedangkan Lentera Banyuwangi digagas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, M. Yanuar Bramuda.

“Ini sebenarnya project perubahan dari 2 ASN kita yang saya beri tugas untuk menjalani pendidikan PIM 2. Mereka membuat project ini, sehingga ini  melengkapi inovasi layanan yang sebelumnya ada,” kata Ipuk.

Dijelaskannya, Sniper Inkulasi merupakan layanan pengentasan kemiskinan dan penanganan bagi Pemerlu Atensi Sosial (PAS). Sistemnya kolaborasi antara pemerintah dengan lembaga-lembaga filantropi dan perbankan.

Dalam program sniper inklusi dijalankan secara tim. Terbagi menjadi tim analisis dan tim asesmen. Analisa dilakukan secara komprehensif dibantu sistem AI untuk menentukan ketepatan asesmen.

“Harapannya penanangan bisa benar-benar tepat sasaran sesuai dengan apa yang dibutuhkan PAS,” jelasnya.

Baca Juga

Lentera Banyuwangi merupakan inovasi yang mengintegrasikan seluruh layanan kesehatan yang mengutamakan kecepatan dan efisisensi layanan. Melalui inovasi ini, seluruh fasilitas kesehatan di Banyuwangi terkoneksi.

Ipuk mencontohkan penggunaan aplikasi ini. Masyarakat yang membutuhkan ambulans, butuh kamar di Rumah Sakit tinggal mendaftar secara online. Yang paling penting, kata Ipuk, adalah rekam medis pasien saling terhubung dari Klinik, Puskesmas hingga Rumah Sakit. Dari Lentera Banyuwangi, pemerintah daerah bisa memantau performa dokter. Prinsipnya yakni “Menyehatkan diluar dan mendisiplinkan di dalam”.

 “Semuanya terhubung. Tidak perlu lagi pasien datang ke rumah sakit bawa berkas macam-macam, tinggal menunjukan NIK, KTP data sudah keluar di data yang ada di pusat layanan data,” ujarnya.

Inovasi Sniper Inkluasi dan Lentera Banyuwangi  nantinya akan terintagrasi dengan aplikasi Smart Kampung. Ipuk,  berharap semua inovasi yang diciptakan bukan hanya launching-nya saja yang besar tapi juga harus bisa berdampak, berkelanjutan.

“Tentunya perlu dimonitoring dan dievaluasi penerapannya. Supaya tahu mana lebih dan kurangnya,” tegasnya.

Sementara itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pemprov Jatim, Margo Yuwono menyebut Banyuwangi adalah barometer inovasi nasional. Banyak inovasi lahir dari daerah berjuluk Sunrise of Java ini.

Dalam project ini, Margoyuwono bertindak sebagai pembimbing. Ia mengapresiasi kegigihan dari Henik Setyorini dan MY Bramuda.

“Pak Bram dan Bu Henik melihat apa yang kurang dan perlu disempurnakan. Karena semangat itu yang harus ada diri ASN. Saya mengapresiasi hal tersebut,” tegasnya.