Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Musisi Senior Banyuwangi Dipukul di Panggung, Mata Terluka Parah! Seniman Bersatu Tuntut Keadilan

musisi-senior-banyuwangi-dipukul-di-panggung,-mata-terluka-parah!-seniman-bersatu-tuntut-keadilan
Musisi Senior Banyuwangi Dipukul di Panggung, Mata Terluka Parah! Seniman Bersatu Tuntut Keadilan

radarbanyuwangi.jawapos.com – Aksi kekerasan yang menimpa musisi senior Banyuwangi, Nanang Ariyanto, mengundang solidaritas dari kalangan seniman dan budayawan.

Mereka siap memberikan dukungan penuh kepada  Nanang.

Para seniman juga meminta aparat kepolisian mengusut tuntas pelaku pemukulan yang mengakibatkan mata kanan Nanang terluka parah.

Kamis (14/8) dukungan mengalir dari para seniman yang tergabung dalam Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dan musisi yang tergabung dalam SKEYP Banyuwangi.

Mereka mendatangi rumah Nanang di Jalan Musi, Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi. Dari DKB diwakili Bambang Lukito, Aekanu, Hariyono, dan Elvin Hendrata.

Sedangkan dari para musisi terlihat Wakil Ketua SKEYP  Victor Rayllaya bersama seluruh musisi Banyuwangi lainnya.

Seperti diberitakan, pentas musik di acara pernikahan di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Selasa malam (12/8) berakhir ricuh.

Arranger dan musisi senior Banyuwangi, Nanang Arianto, bersama sejumlah rekannya menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan oleh penonton. Pelaku juga merusak peralatan musik.

Aksi pengeroyokan terjadi saat Nanang tampil bersama musisi lain, termasuk Sunan Kendang alias Sandy Pratama, di rumah Sahidin.

Acara tersebut awalnya berlangsung lancar dan meriah. Pada  pukul 22.00, rombongan musisi berencana mengakhiri pertunjukan.

Namun, sejumlah penonton minat pertunjukan tetap lanjut. Nanang pun jadi sasaran amukan hingga pemukulan.

Bukan hanya Nanang yang jadi sasaran pemukulan, pemain kendang dan tukang sound system juga dianiaya. Bahkan, keyboard untuk bermain musik diinjak-injak oleh pelaku.

”Penonton berbaju putih ada di bawah panggung. Dia yang memancing suasana menjadi panas. Penonton baju loreng naik ke panggung sambil mengintimidasi,’’ cerita Nanang. 

Selanjutnya mereka memukul Nanang dengan telak mengenai mata. Seketika pandangan mata Nanang menjadi gelap dan berkunang-kunang.


Page 2


Page 3

”Dengan menahan rasa sakit, saya akhirnya turun pentas, lalu sembunyi di kebon-kebonan. Keyboard yang di tengah pentas juga diinjak-injak. Tukang kendang dan asistennya ikut kena pukul. Kausnya ditarik hingga robek,’’ kata Nanang.

Satu jam setelah kejadian, Nanang diamankan oleh pemuda Olehsari. Tanpa pikir panjang, Nanang dan teman-termanya langsung melapor ke Polresta Banyuwangi, termasuk dimintakan visum ke dokter.

”Setengah dua malam saya hubungi Pak Wahyudi selaku pengacara untuk mendampingi laporan ke Polresta Banyuwangi,’’ kata Nanang.

Komisi Musik DKB Banyuwangi, Elvin Hendratha sangat menyesalkan kejadian itu.

 ”Mulai zaman nenek moyang kita sampai sekarang, belum pernah ada konflik atau pertikaian semacam ini terjadi,” ujar Elvin Hendratha yang kemarin ikut membesuk Nanang.

Elvin mengatakan, bahwa selama ini memang perbedaan pendapat atau pemikiran antarmusisi biasa terjadi.

Tetapi, insiden seperti yang dialami Nanang baru kali pertama terjadi.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini, mudah-mudahan tidak  jadi presiden buruk bagi kita semua,” katanya.

Insiden seperti ini, masih kata Elvin, tidak boleh terjadi lagi. DKB Banyuwangi memberikan dukungan secara moral dan pendampingan hukum kepada Nanang.

“Sejauh ini korban  sudah melakukan proses yang menurut kami sudah on the track, yaitu melaporkan kepada pihak berwajib.

Kami berharap aparat penegak hukum bisa menjalankan kewajibannya. Secara hukum ada konsekuensi bagi pelaku yang  melanggar hukum,” tegasnya.

Wakil Ketua SKEYP Banyuwangi, Victor Rayllaya bersama seluruh musisi Banyuwangi meminta  adanya keadilan terhadap anggotanya yang menjadi korban kekerasan.

“Kami sangat menyayangkan adanya insiden tersebut, karena sangat menciderai panggung musik di Banyuwangi,” ujar Victor.

Insiden tersebut terjadi saat Nanang  menjalankan profesinya sebagai pemain keyboard.

Menurut Victor, kejadian tersebut sama saja melecehkan profesi musisi, khususnya pemain keyboard di Banyuwangi.