sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Konvoi kendaraan bermotor, Senin (1/12) digelar puluhan penyandang disabilitas Banyuwangi.
Mereka melakukan konvoi sepanjang lima kilometer dari Terminal Pariwisata Terpadu- Taman Makam Pahlawan- Stadion Diponegoro, dan finis di SLBN Banyuwangi.
Konvoi digelar dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI). Pada momen itu para penyandang disibilitas mengampanyekan kesetaraan (inklusivitas) lewat poster dan siaran audio.
Saat tiba di titik pemberhentian Taman Makam Pahlawan, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir membersamai dan menemui peserta konvoi.
Pada momen itu Ipuk turut mendeklrasaikan program Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM), yang digagas para penyandang disabilitas.
Ipuk mengapresiasi gerakan para penyandang disabilitas. Konvoi ini menjadi bentuk pernyataan terbuka bahwa penyandang disabilitas memiliki ruang dan kekuatan untuk menunjukkan diri.
“Ini adalah cara kalian menunjukkan kepada dunia bahwa kalian ada, kalian kuat, kalian berani, dan kalian mampu menaklukkan dunia dengan cara kalian sendiri. Itu adalah kebenaran yang harus terus kita suarakan,” pesan Ipuk.
Ipuk menambahkan, para penyandang disabilitas telah memberikan inspirasi tentang keteguhan dan semangat hidup. Keterbatasan menurutnya bukanlah sekat yang membatasi gerak seseorang.
“Keterbatasan bukan halangan. Dari situlah justru lahir kekuatan untuk melompat lebih tinggi. Setiap tantangan harus kita sikapi dengan optimisme, Saya bangga menyaksikan keteguhan kalian. Kalian adalah inspirasi bagi kita semua,” imbuh Ipuk.
Selama pemerintah daerah berupaya membuat kebijakan inklusif yang memberi kesempatan setara bagi disabilitas. Ruang dan layanan publik terus didesain memudahkan aksesibilitas bagi disabilitas.
“Pemerintah daerah memastikan kesempatan bagi penyandang disabilitas terbuka lebar. Kita semua adalah setara. Banyuwangi adalah rumah yang aman bagi semua, dengan kebijakan inklusif yang terus kita perkuat bersama,” tegasnya.
Dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional digelar sejumlah kegiatan. Di antaranya sepakbola amputasi, pemeriksaan CTEV, perakitan kursi roda, serta lomba-lomba yang digelar di SLBN Banyuwangi.
Salah satu peserta konvoi Nurhadi Windoyo mengatakan, kegiatan ini membawa pesan kuat tentang kesetaraan dan peran penyandang disabilitas dalam masyarakat.
Konvoi ini digelar menunjukkan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak setara dengan warga negara lainya.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Konvoi kendaraan bermotor, Senin (1/12) digelar puluhan penyandang disabilitas Banyuwangi.
Mereka melakukan konvoi sepanjang lima kilometer dari Terminal Pariwisata Terpadu- Taman Makam Pahlawan- Stadion Diponegoro, dan finis di SLBN Banyuwangi.
Konvoi digelar dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI). Pada momen itu para penyandang disibilitas mengampanyekan kesetaraan (inklusivitas) lewat poster dan siaran audio.
Saat tiba di titik pemberhentian Taman Makam Pahlawan, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir membersamai dan menemui peserta konvoi.
Pada momen itu Ipuk turut mendeklrasaikan program Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM), yang digagas para penyandang disabilitas.
Ipuk mengapresiasi gerakan para penyandang disabilitas. Konvoi ini menjadi bentuk pernyataan terbuka bahwa penyandang disabilitas memiliki ruang dan kekuatan untuk menunjukkan diri.
“Ini adalah cara kalian menunjukkan kepada dunia bahwa kalian ada, kalian kuat, kalian berani, dan kalian mampu menaklukkan dunia dengan cara kalian sendiri. Itu adalah kebenaran yang harus terus kita suarakan,” pesan Ipuk.
Ipuk menambahkan, para penyandang disabilitas telah memberikan inspirasi tentang keteguhan dan semangat hidup. Keterbatasan menurutnya bukanlah sekat yang membatasi gerak seseorang.
“Keterbatasan bukan halangan. Dari situlah justru lahir kekuatan untuk melompat lebih tinggi. Setiap tantangan harus kita sikapi dengan optimisme, Saya bangga menyaksikan keteguhan kalian. Kalian adalah inspirasi bagi kita semua,” imbuh Ipuk.
Selama pemerintah daerah berupaya membuat kebijakan inklusif yang memberi kesempatan setara bagi disabilitas. Ruang dan layanan publik terus didesain memudahkan aksesibilitas bagi disabilitas.
“Pemerintah daerah memastikan kesempatan bagi penyandang disabilitas terbuka lebar. Kita semua adalah setara. Banyuwangi adalah rumah yang aman bagi semua, dengan kebijakan inklusif yang terus kita perkuat bersama,” tegasnya.
Dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional digelar sejumlah kegiatan. Di antaranya sepakbola amputasi, pemeriksaan CTEV, perakitan kursi roda, serta lomba-lomba yang digelar di SLBN Banyuwangi.
Salah satu peserta konvoi Nurhadi Windoyo mengatakan, kegiatan ini membawa pesan kuat tentang kesetaraan dan peran penyandang disabilitas dalam masyarakat.
Konvoi ini digelar menunjukkan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak setara dengan warga negara lainya.







