Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Rumah Warga Banyuwangi Dibobol, LPG dan Rice Cooker Raib – TIMES Banyuwangi

rumah-warga-banyuwangi-dibobol,-lpg-dan-rice-cooker-raib-–-times-banyuwangi
Rumah Warga Banyuwangi Dibobol, LPG dan Rice Cooker Raib – TIMES Banyuwangi

Kamis, 04 Desember 2025 – 19:16

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Tabung gas LPG 5 kilogram dan sebuah rice cooker milik warga Dusun Krajan, Desa Sempu, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, raib dicuri saat rumah kosong ditinggal pergi.

Warga yang bernasib malang itu adalah Dewi Setyo R, dimana dirinya harus merelakan tabung gas LPG 5 kilogram dan sebuah rice cooker di rumahnya hilang. 

Pencurian itu terjadi pada Selasa (2/12/2025), dimana saat itu korban sedang berada di Kecamatan Genteng. Dewi mengaku jika kejadian itu dilakukan dalam rentang waktu yang cukup singkat, antara pukul 11.30 hingga pukul 13.00 WIB.

“Kejadiannya hari Selasa siang, sekitar jam setengah 12 sampai jam 1. Pas pulang, pintu dapur sudah terbuka dan tabung gas serta magic com di meja dapur sudah hilang semua,” ungkapnya, Kamis (4/12/2025).

Dewi menjelaskan bahwa tabung gas yang hilang berada di dekat kompor, sedangkan rice Cooker yang masih berisi nasi itu berada di atas meja dapur. Dugaanya, maling itu masuk melalui pintu dapur yang sebelumnya diganjal menggunakan tabung gas.

Meski, hanya kehilangan dua buah barang, korban harus menelan kerugian kurang lebih Rp.1.000.000. Dewi mengaku kejadian itu sangat meresahkan, bukan hanya dirinya tetepi juga warga lainya.

“Kalau ditotal ya sekitar sejuta lebih. Magic com itu pun masih ada nasinya, soalnya saya baru masak,” ujarnya.

Lebih mengejutkan, ini bukan pertama kalinya rumah Dewi mengalami aksi pencurian. Sebelumnya, beberapa perabot dapurnya pernah hilang.

“Sudah dua kali. Yang pertama dulu, sudah lama, panci sama dandang belakang rumah hilang,” kata Dewi.

Korban menduga pelaku adalah seorang pemulung yang kerap melintas dan berhenti di sekitar rumahnya. Dugaan itu muncul karena pelaku disebut sering berkeliaran di area belakang rumah dengan alasan mencari paku.

“Saya curiga pemulung itu. Dia sering berhenti di situ, sering seliweran di samping rumah. Pernah juga dia lewat belakang rumah dengan alasan cari paku. Begitu melihat saya, dia langsung pergi,” ujar Dewi.

Saat ini, Dewi berharap aparat desa dan pihak kepolisian dapat meningkatkan pengawasan lingkungan serta mengusut kasus tersebut agar tidak terulang.

“Semoga saja polisi dan pemdes bisa meningkatkan pengawasan di desa,” ujarnya. (*)

Pewarta : Anggara Cahya
Editor : Ferry Agusta Satrio