Tayang: Minggu, 23 Juni 2024 06:25 WIB

TRIBUNJATIM.COM/AFLAHUL ABIDIN
Ilustrasi bongkar beras impor di Pelabuhan Tanjungwangi, Sabtu (22/6/2024)
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Sebanyak 150 ribu ton beras impor akan masuk ke Indonesia via Pelabuhan Tanjungwangi di Banyuwangi sepanjang 2024.
Selain untuk stok di Banyuwangi, beras impor juga untuk menyuplai daerah-daerah defisit beras.
Beras impor dari beberapa negara itu masuk secara bertahap mulai Januari hingga akhir tahun.
Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Dwiana Puspita menjelaskan, jumlah 150 ribu ton itu berasal dari persetujuan impor yang dikeluarkan Menteri Perdagangan untuk masuk ke Pelabuhan Tanjungwangi.
“Itu total untuk 2024. Dan kedatangannya nanti akan bertahap,” kata Dwiana, Sabtu (22/6/2024).
Baca juga: Beras Impor Kembali Masuk ke Banyuwangi, Total 61,5 Ribu Ton Beras sejak Awal 2024
Catatan Tribunjatim.com, jumlah beras impor yang telah masuk ke Banyuwangi via Pelabuhan Tanjungwangi pada 2024 telah mencapai 61,5 ribu ton. Saat ini, proses bongkar beras impor juga tengah berlangsung.
“Untuk akhir Mei hingga Juni ini, ada empat kapal. Masing-masing 6 ribu ton, setelah itu 15 ribu ton, dan nanti setelahnya 7 ribu ton,” sambung dia.
Beras impor yang masuk ke Banyuwangi berasal dari beberapa negara. Mulai dari Vietnam, Thailand, hingga Pakistan.
Kedatangan beras dari Pakistan ke Banyuwangi merupakan hal baru. Sebelumnya, kebanyakan beras impor yang dikirim ke Pelabuhan Tanjungwangi hanya berasal dari Thailand dan Vietnam.
“Untuk banyuwangi, mungkin beras impor dari Pakistan ini yang pertama. Tapi untuk pelabuhan lain, sudah sering datang beras impor dari negara tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Optimalisasi Pengelolaan Jaringan Irigasi, Dinas PU Banyuwangi Jalin Kerja Sama Operasi di 5 Wilayah
Meski demikian, Dwiana menjelaskan, jumlah beras impor yang akan masuk mungkin saja berbeda dengan jumlah yang ditentukan berdasarkan persetujuan Kemendag. Hal tersebut akan ditentukan oleh kondisi riil di lapangan.
“Beras-beras impor yang datang ke Banyuwangi sebagian diperuntukkan untuk menyuplai daerah defisit,” sambungnya.
Daerah defisit yang dimaksud antara lain Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.
Proses pengiriman beras ke daerah defisit juga terus berlangsung. Saat ini, proses pengiriman beras impor diberlakukan untuk stok yang ada di gudang Bulog Banyuwangi.