sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Progres pembangunan Tol Semarang–Demak, yang juga berfungsi sebagai tanggul laut raksasa, kini menunjukkan perkembangan signifikan pada Oktober 2025.
Di kawasan Kaligawe, Semarang, aktivitas proyek begitu padat.
Deretan alat berat, dump truck raksasa, dan ratusan pekerja dikerahkan siang dan malam untuk mempercepat penimbunan dan konsolidasi tanah, tahap krusial dari proyek strategis nasional ini.
Baca Juga: Kuliner Lezat dan Terjangkau di Basement Graha Pena Surabaya
Teknik Penimbunan “Layer by Layer”
Proyek ambisius ini telah memasuki fase penimbunan berlapis hingga ketinggian 6–7 meter di atas permukaan laut.
-
Lapisan dasar: menggunakan matras bambu sebagai fondasi utama
-
Lapisan berikutnya: ditimbun dengan tanah padas atau batu berangkal, dipadatkan secara bertahap
-
Setiap lapisan melalui proses konsolidasi sekitar 9 bulan sebelum ditambah lapisan baru
Metode ini menjamin tanah stabil dan siap menjadi jalur utama Tol Semarang–Demak.
Baca Juga: Tol Probowangi Hampir Rampung! Jalur Pamungkas Trans Jawa Siap Pangkas Waktu Probolinggo–Banyuwangi Jadi 2 Jam!
Matras Bambu & Geotub: Penahan Laju Laut
Masyarakat mungkin bertanya mengapa bambu di tepi tanggul terlihat tidak tertimbun tanah.
Ternyata, matras bambu berfungsi sebagai landasan untuk geotub, semacam barier sementara yang memisahkan tanah timbunan dengan air laut.
Geotub berperan penting untuk:
-
Menahan material agar tidak longsor ke laut
-
Menjaga kestabilan tanggul
Sumber: Radar Semarang, berbagai sumber, jawapos.com
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Progres pembangunan Tol Semarang–Demak, yang juga berfungsi sebagai tanggul laut raksasa, kini menunjukkan perkembangan signifikan pada Oktober 2025.
Di kawasan Kaligawe, Semarang, aktivitas proyek begitu padat.
Deretan alat berat, dump truck raksasa, dan ratusan pekerja dikerahkan siang dan malam untuk mempercepat penimbunan dan konsolidasi tanah, tahap krusial dari proyek strategis nasional ini.
Baca Juga: Kuliner Lezat dan Terjangkau di Basement Graha Pena Surabaya
Teknik Penimbunan “Layer by Layer”
Proyek ambisius ini telah memasuki fase penimbunan berlapis hingga ketinggian 6–7 meter di atas permukaan laut.
-
Lapisan dasar: menggunakan matras bambu sebagai fondasi utama
-
Lapisan berikutnya: ditimbun dengan tanah padas atau batu berangkal, dipadatkan secara bertahap
-
Setiap lapisan melalui proses konsolidasi sekitar 9 bulan sebelum ditambah lapisan baru
Metode ini menjamin tanah stabil dan siap menjadi jalur utama Tol Semarang–Demak.
Baca Juga: Tol Probowangi Hampir Rampung! Jalur Pamungkas Trans Jawa Siap Pangkas Waktu Probolinggo–Banyuwangi Jadi 2 Jam!
Matras Bambu & Geotub: Penahan Laju Laut
Masyarakat mungkin bertanya mengapa bambu di tepi tanggul terlihat tidak tertimbun tanah.
Ternyata, matras bambu berfungsi sebagai landasan untuk geotub, semacam barier sementara yang memisahkan tanah timbunan dengan air laut.
Geotub berperan penting untuk:
-
Menahan material agar tidak longsor ke laut
-
Menjaga kestabilan tanggul
Sumber: Radar Semarang, berbagai sumber, jawapos.com






