Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bangun Tandon Air Untuk 28 Toilet

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Proyek-Pembangunan-Fisik-Kantor-DPRD

Papan Nama DPRD Ganggu Pemandangan

BANYUWANGI – Kantor DPRD Banyuwangi terus bersolek. Sejumlah proyek pembangunan fisik kini dilakukan di kompleks gedung yang berlokasi di jalan Adi Sucipto Nomor 1, Banyuwangi tersebut. Beberapa proyek pembangunan fisik yang dilakukan di kantor DPRD antara lain, penambahan tandon air dan renovasi sejumlah ruangan.

Bukan itu saja, salah satu kegiatan yang paling me nonjol adalah papan nama setinggi sekitar tiga meter di sudut barat dan utara kompleks kantor wakil rakyat itu. Jika dilihat dari arah utara, tepatnya dari jalan Ahmad Yani,  bangunan berukuran tinggi dan  besar tersebut menghalangi view  halaman kantor DPRD yang  cukup rindang. Bukan hanya menghalangi pemandangan,  bentuk papan nama tersebut juga terkesan kaku.

“Kesannya sangat kaku. Kurang sedap dipandang,” ujar Sutrisno, salah satu pengguna jalan.  Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, nilai  kontrak proyek pembangunan papan nama kantor DPRD itu  mencapai Rp 92,7 juta.

Pengerjaan pembangunan yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 itu dilaksanakan oleh CV. Duta Konstruksi. Sekretaris DPRD, Peni Handayani, tidak menampik sejumlah pembangunan fisik dilakukan di kompleks kantor dewan.

Dia beralasan pembangunan tandon air perlu dilakukan mengingat kantor DPRD Banyuwangi memiliki toilet sebanyak 28 unit. Sedangkan di sisi lain, debit air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kerap menyusut. “Jadi, dibutuhkan tandon air dengan kapasitas lebih besar untuk memenuhi kebutuhan air untuk  toilet dan menyiram tanaman,”  kata dia.

Peni menambahkan, selain membangun tandon air, pihaknya juga melakukan pembenahan  interior sejumlah ruangan di kompleks kantor DPRD. Pembenahan dilakukan dengan pengecatan dinding dan menambah rak untuk menyimpan berkas.

“Karena kita memiliki banyak berkas. Selama ini teman-teman  kesulitan menempatkan berkas, sehingga perlu penambahan  rak-rak berkas,” cetusnya.   Sementara itu, terkait pem bangunan papan nama kantor DPRD, Peni menjelaskan itu dilakukan untuk mempermudah pihak-pihak yang berkepentingan “menemukan” kantor dewan.

Sebab, visibilitas papan nama  yang telah ada sebelumnya dinilai  kurang optimal. “Karena di beberapa kesempatan, banyak pihak yang akan melakukan studi banding kesulitan mencari kantor DPRD. Jangankan orang dari luar daerah, warga dari Banyuwangi sendiri kadang kebingungan mencari kantor DPRD.

Akhirnya kita letakkan di pojok  agar mudah terlihat. Apalagi  kantor DPRD memiliki dua pintu  masuk, yakni dari arah barat dan  di sebelah utara,” bebernya. Jika ada pihak yang menilai keberadaan papan nama itu  mengurangi keindahan, imbuh Peni, hal itu tergantung selera masing-masing.

Yang jelas, kata dia, pembangunan papan nama itu sudah dikonsultasikan dengan pimpinan dewan. “Soal anggapan mengurangi keindahan, itu tergantung selera masing-masing. Tetapi tujuan utama pembangunan papan nama itu untuk   memberikan kemudahan kepada pihak-pihak yang akan berkunjung  ke kantor DPRD,” paparnya.

Peni menambahkan, papan nama  baru kantor DPRD dibangun dengan model tinggi disesuaikan dengan kantor wakil rakyat. Dia beralasan, jika papan nama itu dibuat model minimalis, akan tidak imbang  dengan kantor DPRD yang sangat luas dan memiliki pagar cukup tinggi.

“Kami juga mempertimbangkan aspek keamanan. Barangkali ada demo besar dan terjadi chaos,” pungkasnya. (radar)