Banyuwangi, Jurnalnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menghadirkan berbagai program pendidikan inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kesejahteraan siswa. Peringatan Hardiknas di Banyuwangi tahun ini juga berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan kreatif. Ratusan pelajar dari tingkat SD hingga SMA turut ambil bagian dalam upacara, pertunjukan seni, hingga pameran teknologi yang menampilkan inovasi dari pelajar Bumi Blambangan. Dengan berbagai program unggulan ini, Banyuwangi semakin mengukuhkan komitmennya dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat.
Hardiknas 2025 bukan sekadar perayaan, tetapi menjadi langkah nyata dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.
Dalam kesempatan itu, Pemkab Banyuwangi juga memperkenalkan berbagai program sebagai bagian dari komitmen Banyuwangi dalam membangun pendidikan yang menyeluruh. Di antaranya:
- Sekolah Asuh Sehati (Sehat Kini dan Nanti): Mengedukasi siswa tentang pentingnya kesehatan dasar dan kebersihan sejak dini.
- Sekolah Asuh Siaga Bencana: Meningkatkan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana dan membangun budaya tanggap darurat di lingkungan sekolah.
- Sekolah Asuh Sister Say (Sistem Terpadu Ternak Ikan dan Sayur): Mendorong ketahanan pangan berbasis sekolah melalui budidaya ikan dan tanaman pangan.
Program-program ini merupakan pengembangan dari inisiatif Siswa Asuh Sebaya (SAS) yang telah berjalan sejak 2011, di mana siswa yang mampu secara ekonomi menyisihkan uang saku untuk membantu teman-teman yang kurang mampu
Kegiatan Kreatif dan Budaya
Peringatan Hardiknas juga dimeriahkan dengan pertunjukan tari kolosal oleh pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, serta pameran karya inovatif siswa yang menampilkan kreativitas dan teknologi hasil karya pelajar Banyuwangi . Di Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), upacara Hardiknas dilaksanakan dengan nuansa budaya Nusantara, di mana peserta mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah sebagai simbol keberagaman dan kebhinekaan .
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno, ketiga program anyar tersebut merupakan pengembangan dari Siswa Asuh Sebaya (SAS), sebuah program charity yang telah berjalan sejak 2011.
Di momen Hardiknas 2025, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya lingkup sekolah ataupun pemerintah, tetapi juga masyarkat ( tim jurnalis )
