Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ada Warung Aneka Sambal Nusantara di Banyuwangi, Dijamin Nggak Berhenti Makan!



Banyuwangi

Di Kabupaten Banyuwangi, nikmatnya sambal dari berbagai penjuru Nusantara bisa dinikmati di satu warung, yakni di Warung Aneka Sambal Nusantara.

Pemilik Warung Aneka Sambal Nusantara Setyo Ponco (42) mengatakan, puluhan menu sambal khas itu dihadirkan untuk mengenalkan khasanah kuliner sambal Nusantara kepada para pelanggan.

“Kami sengaja menghadirkan sambal Nusantara di Banyuwangi. Ada sekitar 30 jenis sambal di warung ini,” ujar Ponco, Jumat (6/1/2023).

Dari puluhan sambal ini, kata Ponco, mayoritas adalah sambal khas daerah tertentu. Beberapa sambal khas yang disajikan di tempat itu, antara lain, sambal terasi segar khas Jawa Barat, sambal kandas khas Kalimatan, sambal petis khas Madura, sambal gami khas Bontang, dan sambal laut khas Nusa Tenggara Timur (NTT).

Contoh lainnya, sambal bajak dari Surabaya, sambal dabu-dabu dari Padang, sambal plecing dari Lombok, sambal pecak dari Betawi, dan sambal matah dari Bali.

Resep sambal yang dibuat di warungnya juga tak sembarangan. Ia mengaku memakai bahan-bahan berkualitas agar cita rasa sambal yang dibuat identik dengan buatan di daerah asalnya.

“Tentu dengan bahan pilihan yang kita siapkan untuk sambal yang kami sajikan,” tegasnya.

Ponco mengatakan, ide mendirikan warung yang menyediakan aneka sambal muncul dari banyaknya wisatawan yang datang ke Banyuwangi.

Para pecinta sambal, kata dia, punya kecenderungan fanatik dengan sambal-sambal khas daerah. Ada yang minat ekstra pedas, cenderung manis, gurih, dan lain sebagainya.

Warung Aneka Sambal Nusantara di BanyuwangiWarung Aneka Sambal Nusantara di Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani

“Cita rasa khas itu membuat pengunjung warung ini bukan hanya warga lokal, tapi banyak juga wisatawan,” kata Ponco.

Menurut dia, banyak dari wisatawan di Banyuwangi adalah pelancong ulung. Mereka telah singgah ke berbagai daerah wisata sebelumnya. Di daerah-daerah yang pernah mereka singgahi itu, wisatawan banyak mencicip makanan khas. Termasuk sambalnya.

“Di warung ini, mereka bisa bernostalgia dengan sambal-sambal yang sebelumnya pernah mereka cicipi itu,” lanjut Ponco.

Bukan hanya itu, para wisatawan juga bisa merasakan sambal-sambal dari daerah lain yang belum mereka jelajahi.

“Tentu saja, karena ini di Banyuwangi, kami juga ingin mengangkat sambal khas Banyuwangi, yaitu sambel tempong,” tuturnya.

Sambal itu bisa dipadukan dengan aneka lauk. Beberapa di antaranya, teri goreng, tahu-tempe, telur dadar, anake macam ikan goreng, bebek goreng, hingga iga goreng. Sambal dan ikan dijual secara terpisah. Sehingga, pelanggan bisa membeli satu lauk plus nasi dengan beberapa jenis sambal sekaligus.

Ponco menjelaskan, mayoritas sambel yang dipesan pelanggannya adalah sambal tempong dan sambal matah. Tak mengherankan apabila sambel tempong menjadi sambal terlaris. Soalnya, banyak pelanggan warung ingin merasakan sambal khas Banyuwangi.

“Sambel-sambel yang bukan khas juga banyak yang beli. Misalnya, sambel kecap, sambel pete, dan sambel cumi,” lanjut Ponco.

Resep Sambal Tempong Banyuwangi:

Bahan-bahan:

100 buah cabai rawit
5 buah tomat
2 sendok makan gula
1 sendok makan terasi
1 buah jeruk limau
1/2 sendok makan garam
1/2 sendok makan penyedap

Cuci limau, cabai rawit, dan tomat dahulu. Setelah itu, potong cabai rawit dan tomat biar lebih mudah saat diulek bersama bahan lainnya. Sisihkan. Siapkan cobek di atas meja, lalu tambahkan irisan cabai dan tomat.

Tambahkan terasi, gula, penyedap, dan garam ke dalam cobek. Ulek sampai semua bahan halus. Iris setengah jeruk limau, kemudian peras di atas campuran sambal. Masukkan setengah jeruk limau sisa ke dalamnya, biarkan tanpa diperas.

Simak Video “Sambal Bejek Belayu, Kuliner Legendaris dengan Bunga Kecombrang
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/fat)

source