Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Perbaikan Jalan Banyuwangi Belum Merata, Pemkab Ungkap Penyebabnya

perbaikan-jalan-banyuwangi-belum-merata,-pemkab-ungkap-penyebabnya
Perbaikan Jalan Banyuwangi Belum Merata, Pemkab Ungkap Penyebabnya

radarbanyuwangi.jawapos.com – Meski sama-sama mendapat anggaran Rp 10 miliar, perkembangan perbaikan jalan yang dilakukan empat Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PU-CKPP) Banyuwangi tidak seragam. Ada yang sudah rampung 90 persen, ada pula yang masih tertahan di kisaran 60 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU CKPP Suyanto Waspo Tondo Wicaksono menyebut, perbedaan itu bukan hanya soal kinerja, melainkan karena prioritas wilayah dan beban perbaikan jalan yang ditangani masing-masing UPTD.

Yayan –sapaan karib Suyanto– mengungkapkan, berdasarkan data awal tahun, kerusakan jalan di Banyuwangi tercatat sebesar 29 persen.

Kerusakan ini terbagi dalam tiga kategori, yakni ringan, sedang, dan berat. Untuk kerusakan ringan dan sedang, perbaikan dilakukan dengan metode tambal sulam atau penambalan permukaan jalan.

Sedangkan untuk kerusakan berat, perbaikan dilaksanakan melalui sistem overlay, yakni menutup seluruh permukaan dengan lapisan aspal baru.

“Untuk penanganan kerusakan ringan dan sedang, kami alokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar per UPTD. Jadi total ada empat UPTD yang menangani perbaikan ini. Sedangkan untuk kerusakan yang lebih berat, penanganannya dilakukan secara overlay agar jalan bisa bertahan lebih lama,” jelas Yayan.

Meski anggaran dan waktu pelaksanaan diberikan secara merata, Yayan menegaskan bahwa capaian tiap UPTD berbeda karena beban ruas jalan yang dikerjakan tidak sama.

Salah satu contoh adalah jalur Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) sepanjang 600 kilometer yang menjadi prioritas utama pemkab.

“Jalur (TdBI) itu memang kami utamakan. Jadi UPTD yang kebagian ruas jalan panjang otomatis butuh waktu lebih banyak untuk menuntaskan pekerjaannya. Ada yang sudah 90 persen selesai karena beban pekerjaannya relatif lebih kecil, tapi ada juga yang baru sekitar 60 persen karena ruas jalan yang diperbaiki jauh lebih panjang,” paparnya.

Menurut Yayan, perbedaan itu hal yang wajar dan justru menunjukkan adanya strategi prioritas dalam pengelolaan infrastruktur.

“Anggarannya sama, waktunya sama. Tapi kan prioritas tidak sama. Jadi wajar kalau progress-nya juga berbeda. Yang penting, jalur-jalur utama yang menunjang mobilitas masyarakat, termasuk untuk TdBI, sudah kami dahulukan penanganannya,” tegasnya.

Lebih lanjut Yayan menilai secara keseluruhan program perbaikan jalan di Banyuwangi berjalan dengan baik. Meskipun capaian fisik belum seragam di semua wilayah, ia memastikan seluruh pekerjaan akan rampung sesuai target.

“Secara umum progress-nya sudah on the track. Kami terus memonitor kinerja di setiap UPTD agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu dan kualitasnya terjaga. Harapannya, dengan selesainya perbaikan ini, tingkat kerusakan jalan di Banyuwangi bisa turun signifikan,” pungkasnya. (cw5-Dalila Adinda/sgt)