Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Askab PSSI Banyuwangi Doakan Korban Tragedi KMP Tunu, Minta ASDP Ketapang Tingkatkan Keselamatan – TIMES Banyuwangi

askab-pssi-banyuwangi-doakan-korban-tragedi-kmp-tunu,-minta-asdp-ketapang-tingkatkan-keselamatan-–-times-banyuwangi
Askab PSSI Banyuwangi Doakan Korban Tragedi KMP Tunu, Minta ASDP Ketapang Tingkatkan Keselamatan – TIMES Banyuwangi

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Askab PSSI Banyuwangi, Jawa Timur, gelar doa bersama untuk korban tragedy Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jawa, Sabtu (12/7/2025). Lantunan ayat suci dipanjatkan sebagai bentuk turut berduka cita atas nasib para penumpang yang menjadi korban.

Kapal milik PT Raputra Jaya tersebut tenggelam di selat Bali, saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, (Ketapang-Gilimanuk) pada Rabu malam, 2 Juli 2025 lalu.

“Kami mengucapkan rasa belasungkawa, turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada para korban. Semoga amal ibadahnya diterima dan pihak keluarga diberi ketabahan,” ucap Ketua Askab PSSI Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, SH MH.

Doa bersama ini dilaksanakan sebagai pembuka kegiatan Rapat Kerja (Raker) Askab PSSI Banyuwangi, yang dihelat di aula tempat wisata Alam Indah Lestari (AIL), Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi. Sengaja dilakukan diawal kegiatan, sebagai bentuk penghormatan kepada para korban. Terlebih mayoritas penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, yang menjadi korban adalah warga Banyuwangi.

“Kami menyadari bahwa Pelabuhan ASDP Ketapang, tidak berada dibawah naungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, namun kami akan mendorong agar Pemkab Banyuwangi, mengeluarkan sikap,” cetusnya.

Bicara aktivitas penyeberangan Pelabuhan Ketapang, dia menduga ada praktik nakal yang tidak memperdulikan keselamatan penumpang kapal. Tudingan itu bukan tanpa dasar, namun dari pengalaman Michael pribadi.

Yakni ketika pria yang menjabat Wakil Ketua DPRD Banyuwangi sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi ini hendak Kunjungan Kerja ke Bali. Saat di dalam Pelabuhan ASDP Ketapang, tiba-tiba dia didatangi seorang petugas dan dipaksa untuk masuk ke salah satu kapal.

“Kapal itu lebih kecil dari lainnya, kondisinya juga lebih jelek, ya saya tidak mau lah. Kalau ada apa-apa saat menyeberang bagaimana. Tapi si petugas maksa-maksa harus tetap masuk,” beber Michael.

Hal seperti itu, lanjutnya, seharusnya tidak boleh terjadi. Artinya, selain terus meningkatkan standar keselamatan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, semestinya memberi kebebasan kepada penumpang untuk memilih kapal. Disisi lain, kelayakan kapal, awak kapal, alat keselamatan dan kepatuhan perusahaan pemilik kapal, juga harus menjadi perhatian serius.

“Semoga tragedi kapal tenggelam tidak terjadi lagi,” ujar Michael.

Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di selat Bali, pada Rabu, 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB. Sesuai data manifest, saat insiden kapal mengangkut 65 orang yang terdiri 53 orang penumpang, 12 orang ABK dan 22 kendaraan.

Jumlah korban selamat tercatat 30 orang, dan 17 korban ditemukan meninggal. Sedangkan 25 orang korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian. Dengan adanya penumpang yang tidak masuk dalam data manifest, tidak menutup kemungkinan jumlah korban bisa lebih banyak. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Hendarmono Al Sidarto