Banyuwangi, Jurnalnews.com – Inovasi cerdas ditunjukkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, dalam mengatasi persoalan sampah sekaligus membantu warga memenuhi kewajiban pajak. Melalui pengelolaan Bank Sampah bersama Kader DAMAS (Pemberdayaan Masyarakat), BPD mengajak masyarakat mengubah sampah menjadi tabungan bernilai ekonomi.
Program bertajuk BSBPD (Bersatu Sejahtera Bersama Peduli Dampak) ini diharapkan mampu menekan kebiasaan membuang sampah sembarangan sekaligus memberi manfaat langsung bagi warga. Sampah yang dikumpulkan dapat ditabung dan hasilnya digunakan, salah satunya, untuk membayar pajak.
Sekretaris BPD Wongsorejo, Nurhidayatin, dalam paparannya menegaskan peran strategis kader DAMAS sebagai penggerak di lingkungan masing-masing.
“Mari ibu-ibu kader DAMAS menjadi pioner di RW-nya. Sampah yang dikumpulkan bisa ditabung di BSBPD dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk bayar pajak, daripada kebingungan saat waktunya tiba,” ujarnya di forum sosialisasi, Sabtu, 20 Desember 2025.
Saat ini, BPD Wongsorejo telah menyiapkan sarana pendukung berupa alat pres sampah untuk mempermudah proses pengolahan sebelum dijual. Adapun jenis sampah yang bisa ditabung sementara ini berupa gelas dan botol plastik, dengan rencana pengembangan ke jenis sampah lainnya ke depan.
“Untuk sementara yang ditabung gelas dan botol plastik. Ke depan, jenis sampah lain akan menyusul sesuai perkembangan,” imbuh Nurhidayatin yang akrab disapa Titin.
Bank Sampah BSBPD rencananya akan dikelola dan dipusatkan di kediaman Mujiono, warga Dusun Krajan yang juga merupakan anggota BPD Wongsorejo. Lokasi ini dipilih untuk memudahkan koordinasi dan pengelolaan operasional.
Sosialisasi program Bank Sampah tersebut digelar dalam sebuah forum bersama kader pemberdayaan masyarakat yang seluruhnya perempuan. Diharapkan, peran aktif para kader ini mampu menjadi motor penggerak perubahan perilaku masyarakat menuju lingkungan bersih, sehat, dan bernilai ekonomi. ( Venus Hadi)







