Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Asyiknya Belajar soal Capung Beraneka Warna di Wisata Jopuro Banyuwangi

asyiknya-belajar-soal-capung-beraneka-warna-di-wisata-jopuro-banyuwangi
Asyiknya Belajar soal Capung Beraneka Warna di Wisata Jopuro Banyuwangi
Banyuwangi

Penggemar fotografi fauna atau pecinta capung tak perlu risau. Musim hujan saat ini tepat untuk berkunjung ke destinasi wisata Jopuro Banyuwangi.

Di Jopuro, wisatawan bisa dimanjakan dengan aneka penampakan capung yang berterbangan di sejumlah titik wisata dengan aliran air jernih dan bersih. Sejumlah bahasa daerah kerap disebut kinjeng, papatong, coblang dan tjapung.

Wisata Jopuro adalah kawasan pemandian alami di Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, cukup ikonik karena memadukan lanskap alami dan buatan. Aliran mata air yang dibendung membentuk kolam-kolam dengan arus yang tenang menjadi sebuah habitat para capung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Capung di Wisata Jopuro dengan mudah dapat ditemui. Hal ini menandakan bahwa capung merupakan salah satu hewan yang berperan sebagai bioindikator untuk kualitas lingkungan, utamanya air.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jopuro Samian mengungkapkan rasa syukur dengan sering ditemukan capung di berbagai sudut area Wisata Jopuro.

“Seperti yang kita ketahui, capung itu hanya bisa berkembang biak di habitat air yang bersih dan juga bergantung pada ekosistem perairan yang sehat dan rantai makanan yang sehat.” kata Samian, Senin (12/2/2024).

Beberapa kali, Samian mengaku mengamati betina capung meletakkan telur-telurnya di permukaan air, dan ada juga yang menaruh dalam tanaman atau lumut air.

Sejumlah capung beraneka warna liar berterbangan di wisata pemandian alami Jopuro BanyuwangiSejumlah capung beraneka warna liar berterbangan/ Foto: Eka Rimawati

“Capung betina meletakkan telur di permukaan air yang tenang dan ada yang di lumut air. Setelah menetas, larva capung menghabiskan waktunya memburu invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang alias hewan lunak di dalam air.” ungkap Samian.

Tak hanya itu, selain sebagai bioindikator, capung juga sangat berjasa bagi manusia karena telah membantu membasmi serangga seperti jentik-jentik yang berasal dari nyamuk, lalat atau serangga lainnya merupakan mangsa bagi capung.

Salah satu wisatawan dari Jakarta Mardhita mengaku tidak rugi datang ke wisata pemandian alami tersebut, ia pun mengaku kerap menemukan Capung aneka warna.

“Iya, bagus ada yang biru, merah itu ada macem-macem terus hitam dan hijau juga ada kuning keemasan. Baru tahu saya capung warna warni,” katanya kepada detik Jatim.

Salah satu wisatawan, Akbar asal Jakarta mengaku sempat mengabadikan sejumlah foto Capung di ponsel pintarnya.

“Saya ambil foto tadi, gak tahu ya, ada capung kok rasanya makin percaya ini tempat wisata airnya pasti bersih. Seger lagi disini,” terang Akbar.

Berbagai jenis capung yang dapat dijumpai di tempat ini. Di antaranya Dragon fly si pemilik warna kuning keemasan, Neurothemis si wara kehitaman dengan semburat sayap keunguan, terminata, damselfly, Chalocholetes viridis dan atrocalopcalopteryx atrata.

Jika ingin berkunjung ke tempat ini, pastikan membawa pakaian yang nyaman untuk berendam dan berburu capung dialam terbuka dan berair. Wisata Jopuro ini dibuka mulai pukul 7 pagi hingga 5 sore.

Simak Video “Hajatan Rakyat Banyuwangi, Merahkan Ruang Terbuka Maron Genteng

[Gambas:Video 20detik]
(erm/fat)